> >

Menkominfo Minta Warga Tidak Mudah Terhasut Hoaks soal Kejadian di Bitung

Peristiwa | 26 November 2023, 18:58 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi meminta masyarakat tidak terhasut oleh hoaks atai berita bohong terkait bentrokan antar-dua kelompok massa yang terjadi di Bitung, Sulawesi Utara. (Sumber: Kemenkominfo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi meminta masyarakat tidak terhasut oleh hoaks atau berita bohong terkait bentrokan antar-dua kelompok massa yang terjadi di Bitung, Sulawesi Utara.

Ia mengajak masyarakat untuk bisa bijak mencari informasi dari sumber yang tepat. Budi juga merekomendasikan warga agar merujuk pada informasi yang diberikan oleh otoritas pemerintahan setempat.

"Kami mengimbau kepada seluruh warga bangsa agar menggunakan semua platform digital dengan bijak. Bersama mari wujudkan Indonesia yang damai dan bermartabat," kata Budi seperti dikutip dari Antara, Minggu (26/11/2023). 

Budi menyarankan, agar masyarakat dapat meminta informasi dengan menghubungi perwakilan pimpinan daerah terdekat sehingga tidak terhasut oleh informasi yang simpang siur dan belum terverifikasi kebenarannya.

"Jika ingin informasi yang tepat, bisa menghubungi otoritas Pemerintahan Daerah di sana, serta seluruh Musyawarah Pimpinan Daerah-nya," ujarnya. 

Baca Juga: Menko Polhukam Mahfud MD Angkat Bicara Soal Kericuhan di Bitung Sulut

Di kesempatan yang berbeda, Kepala Kantor Wilayah  Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulawesi Utara (Sulut) Sarbin Sehe mengimbau tokoh agama dan tokoh adat agar tetap menjaga kerukunan di Kota Bitung.

"Insinden saling lempar aksi massa dua kubu di Kota Bitung (25/11) kemarin petang sangat disesalkan," kata Sarbin dikutip dari Antara, Minggu (26/11/2023). 

"Karena hal ini akan mengganggu persatuan dan kesatuan dan kebersamaan yang tinggi di Sulut sangat disesalkan adanya kekerasan yang terjadi," ucapnya. 

Sarbin mengajak dan mengimbau semua umat beragama, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan seluruh elemen masyarakat Sulawesi Utara agar menjaga persatuan dan kesatuan, kebersamaan, kedamaian, keamanan dan kerukunan di Sulut, khususnya Kota Bitung.

"Tidak mudah terprovokasi serta menyebarkan berita bohong, jadikan diri kita semua anti kekerasan apapun alasan," ucapnya.

Baca Juga: Palestina dan Yordania Tanggapi Politikus Belanda Geert Wilders soal Komentar Rasis dan Hak Merdeka

Dia menyatakan, pihaknya mendukung langkah-langkah pemerintah atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung, dan pihak keamanan melakukan pertemuan dengan seluruh pimpinan lembaga keagamaan.

Sebelumnya, foto atau video peristiwa bentrok antara dua kelompok di Bitung viral di media sosial, Sabtu (25/11/2023). Orang-orang dari kedua kelompok terlibat bentrok dengan membawa senjata tajam hingga batu.

Pada saat bentrok terjadi, ratusan polisi berseragam dinas pun langsung berjaga di beberapa titik dalam Kota Bitung.

Polisi menyebut situasi di daerah itu telah terkendali pada Sabtu malam pukul 19.00 Wita dan bentrokan berakhir sejam kemudian.

Wali Kota Bitung Maurits Mantiri mengajak masyarakat Kota Bitung agar dapat tetap menjaga situasi dan kondisi aman tersebut terkendali.

Baca Juga: Israel Ternyata Larang Keluarga Tahanan Palestina yang Dibebaskan untuk Rayakan Kepulangannya

"Untuk itu marilah kita bersama-sama mendukung upaya pemerintah di lapangan dengan tidak menyebarkan foto dan video yang dapat memprovokasi berbagai pihak," tuturnya pada Sabtu (25/11). 

Maurits mengajak masyarakat untuk dapat menjaga keamanan di Kota tersebut dengan tetap menjaga ramah tamah dan sopan santun.

Apabila masyarakat melihat hal-hal yang berpotensi merusak kedamaian itu, ia meminta masyarakat untuk dapat melaporkannya ke perwakilan pemerintah atau TNI dan Polri terdekat. Masyarakat juga bisa menghubungi Pusat Pengaduan di 112.

Jika ada hal-hal yang menonjol segera laporkan kepada aparat pemerintah/TNI Polri terdekat atau hubungi Call Center 112 (gratis).

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU