> >

Anies Baswedan Soal Tekanan Menangkan Pilpres: Masih Lebih Berat Tekanan Ibu Rumah Tangga Indonesia

Rumah pemilu | 23 November 2023, 06:45 WIB
Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan di acara Gagas RI KG Media di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/11/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

SURABAYA, KOMPAS.TV - Calon presiden Anies Baswedan menyinggung tentang isu tekanan yang dialami timnya untuk kemenangan pemilihan umum presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2024 di acara Gagas RI, Rabu (22/11/2023).

Anies mengatakan, tekanan terhadap timnya dan pasangan calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar tak seberat tekanan terhadap masyarakat, termasuk ibu rumah tangga, karena kenaikan harga kebutuhan pokok.

"Seberat-beratnya tekanan yang kami alami, lebih berat tekanan yang dialami ibu-ibu rumah tangga di seluruh Indonesia," kata Anies di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, Rabu (22/11/2023).

Ia menjelaskan, 50 persen pengeluaran rumah tangga di Indonesia dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok. Padahal, di negara tetangga, misalnya Malaysia dan Vietnam, lebih rendah.

"Vietnam 31 persen, Malaysia 27 persen, Afrika Selatan 21 persen, Jepang 16 persen," jelas capres yang diusung Koalisi Perubahan itu.

Baca Juga: Anies Baswedan: Demokrasi Kita Akhir-Akhir Ini Mengalami Penurunan Kualitas

Anies juga menyoroti harga daging di Indonesia yang menurutnya dua hingga tiga kali lebih mahal daripada harga daging di Singapura dan Malaysia.

"Ini terjadi karena tata niaganya tidak diperbaiki," tegas Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022 itu.

Anies menggarisbawahi kenaikan harga beras, minyak goreng, gula pasir, hingga cabai merah. Ia mengatakan, kenaikan harga beras konsisten selama 7 tahun terakhir, yakni hampir 30 persen.

"Lihat minyak goreng naiknya 55 persen, gula pasir 11 persen, daging 29 persen, cabai merah naiknya 113 persen," jelasnya.

"Bila ini tidak ditata dengan baik, maka keluarga-keluarga di Indonesia makin hari akan merasakan tekanan yang luar biasa," sambungnya.

Menurut pasangan capres-cawapres nomor urut 1 itu, ada empat akar masalah pangan. Pertama, rendahnya produktivitas lahan. Kedua, lahan pertanian di Indonesia yang berkurang. Ketiga, tata kelola distribusi yang inefisien. Keempat, minimnya regenerasi petani.

"Kalau ini kita lakukan koreksi di situ, maka kami yakin akan terjadi perubahan," ujarnya.

Baca Juga: KG Media Gelar Gagas RI Undang 3 Capres-Cawapres untuk Bahas Visi-Misi Menuju Indonesia Emas 2045

Anies pun menekankan tiga gagasannya terkait pangan, yakni pangan cukup, petani sejahtera, dan harga terjangkau.

"Ini konsekuensinya keseriusan utk mengintensifkan pemanfaatan lahan pertanian," jelas capres yang akan berkontestasi di Pilpres 2024 itu.

Ia menyebut, pihaknya berkomitmen untuk serius dalam urusan pangan. Lahan-lahan pertanian, kata dia, bisa dikerjakan secara bersama-sama sebagai satu unit produksi.

"Kami berkomitmen dalam urusan ini dikerjakan amat serius, sehingga ada stabilitas pasokan untuk kegiatan produksi pertanian," terangnya.

 

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU