LSI Denny JA: Isu Petugas Partai dan Serangan ke Jokowi Turunkan Elektabilitas Ganjar-Mahfud
Rumah pemilu | 20 November 2023, 20:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Serangan yang masif terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan isu petugas partai turut menyebabkan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, turun.
Hal itu diungkapkan peneliti LSI Denny JA, Adjie Al Faraby, saat merilis hasil survei terkini lembaga tersebut, Senin (20/11/2023).
Menurut survei LSI Denny JA, elektabilitas Ganjar-Mahfud pada September 2023 sebesar 36,9 persen, Oktober 35,3 persen, dan November 28,6 persen.
Menurut Adjie, ada empat alasan atau faktor penyebab menurunnya elektabilitas Ganjar-Mahfud.
“Pertama, ini adalah blunder kubu Ganjar atau PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), Jokowi semakin diserang justru pendukung Jokowi semakin banyak yang pergi dari pasangan Ganjar-Mahfud,” katanya.
Baca Juga: TPN Ganjar Sebut akan Revisi UU Tindak Pidana Korupsi
Penyebab kedua, lanjut dia, direbutnya basis massa atau pemilih Ganjar di Jawa Tengah oleh putra Presiden Jokowi yang juga cawapres pendamping Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka.
Faktor ketiga, isu kemiskinan di Jawa Tengah selama sepuluh tahun masa kepemimpinan Ganjar sebagai gubernur.
“Dalam sepuluh tahun kepemimpinan Ganjar di Jawa Tengah, isu kemiskinan menjadi portofolio Pak Ganjar,” ungkap Adjie.
Isu kemiskinan tersebut, kata dia, memunculkan keraguan publik soal bagaimana Ganjar-Mahfud bisa menyelesaikan masalah yang dianggap paling prioritas oleh publik, yaitu isu ekonomi.
Dalam survei LSI Denny JA terkini, 58,3 persen publik menilai ekonomi sebagai salah satu isu paling penting.
Faktor keempat, semakin kuatnya isu Ganjar sebagai petugas partai.
“Isu petugas partai ini justru memberi efek negatif pada Pak Ganjar. Publik kemudian meragukan leadership-nya Pak Ganjar, karena dianggap tidak bisa mengambil keputusan sendiri,” kata adjie.
Hasil survei LSI Denny JA terbaru menunjukkan, 40,3 persen responden memilih pasangan Prabowo-Gibran, 28,6 persen memilih Ganjar-Mahfud, dan 20,3 persen memilih Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Survei itu digelar pada 6-13 November 2023 atau sesudah keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal syarat usia capres-cawapres dan penetapan capres-cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca Juga: Hasil Survei Indikator Politik Indonesia: 39,7 Persen Responden Pilih Pasangan Prabowo-Gibran
“Metodologi sampling multistage random sampling, jumlah responden 1.200 orang, teknik pengumpulan data dengan cara wawancara secara tatap muka, margin of error 2,9 persen,” jelas Adjie.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV