> >

Peneliti LSI Denny JA Jelaskan Sejumlah Penyebab Elektabilitas Prabowo-Gibran Meningkat di Survei

Rumah pemilu | 20 November 2023, 20:12 WIB
Bakal Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berfoto bersama ketua KPU Hasyim Asyari saat pendaftaran capres dan cawapres di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023). Hasil survei dari LSI Denny JA menyebut elektabilitas Prabowo-Gibran meningkat, Senin (20/11). (Sumber: Tribunnews/Jeprima)

“Pemilih Prabowo yang tamatan SD ke bawah mengalami kenaikan dalam dua bulan terakhir. Pada Oktober 38,0 persen, dan November 2023 jadi 45,9 persen.”

Sementara peningkatan juga terjadi pada pemilih dengan penghasilan di bawah Rp2 juta, yakni 36,2 persen pada Oktober 2023 menjadi 40,8 persen pada November.

“Ini menunjukkan bahwa kekuatan Prabowo di pemilih kelas menengah ke bawah mengalami kenaikan.”

“Mengapa demikian? Kami melihat bahwa kampanye Pak Pabowo yang seringkali menegaskan akan melanjutkan program populis Pak Jokowi ternyata punya efek positif di pemilih kelas menengah ke bawah,” beber Adjie.

Faktor lain yang juga meningkatkan elektabilitas pasangan tersebut adalah mulai munculnya Gibran effect.

“Kita melihat, semakin diserang Gibran justru semakin populer.”

Pada Oktober 2023 popularitas Gibran di angka 69,4 persen dengan tingkat kesukaan 77,8 persen. Kemudian meningkat pada November 2023, yakni  popularitasnya di angka  87,1 persen, dan tingkat kesukaan 77 persen.

“Kritik dengan alasan politik dinasti, KKN, menyerang personal Gibran bahwa tidak kompeten, itu tidak memiliki dampak elektoral karena sisi positif Prabowo-Gibran lebih kuat.”

Baca Juga: Hasil Survei Indikator Politik Indonesia: 39,7 Persen Responden Pilih Pasangan Prabowo-Gibran

Berdasarkan survei tersebut, sebanyak 40,3 responden memilih pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, kemudian 28,6 responden memilih Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan 20,3 persen responden memilih Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Survei itu digelar pada tanggal 6 hingga 13 November 2023, atau sesudah putusan Mahkamah Konstitusi dan penetapan calon oleh KPU.

“Metodologi sampling multistage random sampling, jumlah reponden 1.200 orang, teknik pengumpulan data dengan cara wawancara secara tatap muka, margin of error 2,9 persen,” jelas Adjie.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU