Survei LSI Denny JA: Tingkat Kepuasan Publik terhadap Jokowi Meningkat dalam 3 Bulan Terakhir
Politik | 20 November 2023, 19:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Hasil survei terbaru LSI Denny JA menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meningkat di tengah kritik terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal syarat usia capres-cawapres.
Penjelasan itu disampaikan oleh peneliti LSI Denny JA, Adjie Al Faraby, dalam konferensi pers yang memaparkan hasil survei tersebut, Senin (20/11/2023).
Baca Juga: Hasil Survei Indikator Politik Indonesia Soal Elektabilitas Anies, Ganjar, Prabowo
Adjie menuturkan, tren approval rating atau kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi mengalami kenaikan dalam tiga bulan terakhir.
“Dari sisi tren kepuasan atau approval rating, Pak Jokowi justru mengalami kenaikan kalau kita melihat data 3 bulan terakhir,” ungkapnya.
Pada Juni 2023, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi berada di angka 76,2 persen. Kemudian Juli 80 persen, Agustus 78,2 persen, September 76,3 persen, Oktober 76,9 persen, dan November 78,6 persen.
“Jadi di saat kritik yang begitu kuat terkait putusan MK, isu dinasti politik karena Gibran (putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka) maju sebagai cawapres, begitu kuat kritik yang dilayangkan ke Pak Jokowi, tapi justru ada kenaikan approval rating,” tuturnya.
Bahkan, kata Adjie, tingkat popularitas Gibran, cawapres pendamping Prabowo Subianto, juga meningkatkan di tengah kritik soal putusan MK dan dinasti politik.
Baca Juga: Hasil Survei Indikator Politik Indonesia: 39,7 Persen Responden Pilih Pasangan Prabowo-Gibran
“Kita melihat, semakin diserang, Gibran justru semakin populer,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pada Oktober 2023, popularitas Gibran berada di angka 69,4 persen dengan tingkat kesukaan 77,8 persen.
Namun pada November 2023, popularitas wali kota Solo itu naik menjadi 87,1 persen, dan tingkat kesukaan 77 persen.
Survei terbaru LSI Denny JA digelar pada 6-13 November 2023, atau sesudah keluarnya putusan MK terkait syarat usia capres-cawapres dan penetapan capres-cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Metodologi sampling multistage random sampling, jumlah reponden 1.200 orang, teknik pengumpulan data dengan cara wawancara secara tatap muka, margin of error 2,9 persen,” kata Adjie.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV