Politikus Nasdem Minta Kapolri Usut Tuntas Dugaan Intimidasi yang Dialami Ketua BEM UI
Politik | 15 November 2023, 09:05 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menelusuri dugaan intimidasi yang dialami Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang.
Politikus Partai Nasdem itu mengimbau kepada Jenderal Sigit untuk menginstruksikan anak buahnya agar mencari tahu kebenaran informasi perisitiwa dugaan intimidasi tersebut.
Melki dan keluarganya diduga mendapatkan intimidasi dari aparat setelah mengkritisi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capes-cawapres.
Baca Juga: Kapolda Kalbar Bantah Anak Buahnya Intimidasi Ketua BEM UI, Janji Lindungi saat Pulang Kampung
Sebab, putusan itu memberikan karpet merah bagi Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Apa yang sedang dialami oleh BEM UI, termasuk ketuanya adalah lonceng bagi demokrasi yang sedang berjalan saat ini. Ketika langkah kritis yang dilakukan berbuah adanya intimidasi, hal itu semakin menunjukan bahwa demokrasi kita sedang terancam," kata Taufik dalam keterangannya, Rabu (15/11/2023).
Menurut dia, kalau tindakan intimidasi seperti itu dibiarkan, akan semakin membuat masyarakat tidak lagi punya harapan terhadap proses demokrasi di Indonesia.
Oleh sebab itu, informasi yang disampaikan oleh Melki itu harus ditindaklanjuti secara serius oleh pihak kepolisian dengan mengusut tuntas siapa yang melakukan dugaan intimidasi dan mengungkapkannya kepada publik.
"Ini penting untuk menunjukan bahwa aparat penegak hukum tidak membiarkan itu terjadi," katanya.
Ia mengingatkan kepada aparat kepolisian untuk tidak bertindak represif seperti gaya orde baru yang gemar membungkang suara-suara kritis.
"Kita harus membuka seluas-luasnya ruang bagi semua pihak yang ingin menyampaikan pendapat kepada publik," katanya.
Taufik berharap apa yang disampaikan oleh Melki juga membuka kesempataan bagi pihak lain atau mahasiswa yang mengalami peristiwa serupa untuk berani berbicara.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV