Kronologi Pengawal Ketua KPK Intimidasi Wartawan, Polisi Pakaian Preman Minta Hapus Foto Firli
Peristiwa | 10 November 2023, 16:29 WIBACEH, KOMPAS.TV - Dua jurnalis Aceh menjadi korban perlakuan intimidasi dari pengawal Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Firli Bahuri saat melaksanakan tugas peliputan pada Kamis (9/11/2023) malam.
Adalah Raja Umar dari media Kompas TV dan Kompas.com dan Lala Nurmala dari media lokal Puja TV yang mendapat perlakuan intimidasi tersebut.
Peristiwa intimidasi yang dilakukan pengawal Firli Bahuri itu terjadi saat kedua wartawan tersebut meliput pertemuan Firli Bahuri dengan organisasi perusahaan media Aceh di warung Sekretariat Bersama (Sekber) wartawan Aceh.
Baca Juga: Polisi Sudah Dapat Balasan Permintaan Supervisi dari KPK untuk Usut Kasus Pemerasan Firli ke SYL
Waktu itu, Firli diketahui bersama sejumlah pengurus Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh, organisasi perusahaan media, sedang ngopi dan makan durian di Sekber wartawan.
Sekber selama ini menjadi tempat berkumpul wartawan lintas media dan organisasi untuk bekerja membuat berita maupun saat menunggu liputan.
Umar menjelaskan perlakuan intimidasi terhadapnya, yakni pengawal Firli yang diduga polisi berpakaian preman memaksanya untuk menghapus foto Ketua KPK tersebut.
"Saya dihampiri oleh polisi yang mengenakan pakaian preman dan meminta agar saya hapus foto pertemuan Firli," kata Raja Umar di Banda Aceh pada Jumat (10/11/2023).
Umar menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika dirinya mendapatkan informasi kedatangan Firli ke Sekber jurnalis di Banda Aceh sekitar pukul 20.49 WIB melalui grup wartawan tv.
Kemudian, Umar langsung bergegas dari rumah ke lokasi dengan menggunakan sepeda motor. Sekitar 15 menit kemudian, ia sampai di lokasi.
Baca Juga: Firli Bahuri Bantah Hindari Pemeriksaan soal Dugaan Pemerasan ke SYL: Saya akan Hadapi Semua
Setelah itu, Umar mengeluarkan kartu identitas pers dan kamera dari tasnya, dan langsung menghampiri Firli yang sedang duduk santai.
"Saya memperkenalkan diri bahwa saya wartawan Kompas TV ingin mewawancara Ketua KPK terkait agenda kunjungan ke Aceh,” ujar Umar.
Selain itu, Umar juga meminta tanggapan Firli yang dituding mengulur-ulur waktu dari pemeriksaan Polda Meto Jaya terkait kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Menurut Umar, waktu itu Firli tidak memberikan komentar karena sedang makan durian. Umar pun menyatakan siap menunggu ketua KPK itu selesai makan durian.
"Tak lama setelah itu, polisi pengaman Firli langsung mengingatkan saya tidak boleh video dan foto,” ucap Umar.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Antara