> >

Moeldoko Buka Suara Soal Kantor DPC PDIP Solo Didatangi Polisi, Tegaskan Tak Ada Intervensi

Politik | 9 November 2023, 20:24 WIB
Foto arsip. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/11/2023). (Sumber: ANTARA/Indra Arief Pribadi)

"Kehadiran anggota Polresta Surakarta untuk patroli di Kantor Parpol, KPU dan Bawaslu sudah menjadi pekerjaan rutin bagi aparat keamanan," kata Kombes Iwan, Kamis (9/11/2023).

Ia pun menepis pernyataan Ketua DPC PDIP Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, yang menyebut aparat kepolisian yang sedang berpatroli itu melakukan intervensi.

"Beliau yang menyatakan, merasa ada intervensi, saat ini, sampai detik ini saya tidak memahami intervensi seperti apa," jelas Kombes Iwan kepada wartawan saat ditemui di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (9/11/2023).

Baca Juga: PDIP Tunggu Bobby Nasution Kembalikan KTA Hari Ini

Ia menerangkan, kehadiran anggota Polresta Solo di sekitar Kantor DPC PDIP itu justru bertujuan untuk memastikan keamanan di tempat itu dan sekitarnya.

"Kehadiran polisi adalah untuk berpatroli, dan tidak ada kontak antara polisi dengan siapapun di lokasi tersebut," ujarnya.

"Artinya, kehadiran anggota kami memastikan situasi sekitarnya, situasi kantor tersebut dalam keadaan aman," sambungnya, dipantau dari cuplikan video Kompas TV.

Sebelumnya, FX Rudy mengaku kantor DPC Surakarta yang masih baru dan belum dipakai kegiatan oleh pihaknya itu telah dipatroli atau diawasi oleh polisi sebagai bentuk intervensi terhadap aktivitas politik.

"DPC (PDIP Surakarta -red) dipatroli oleh polisi. Hal ini menurut saya ndak (tidak) wajar," kata FX Rudy, Kamis (9/11/2023) dipantau dari tayangan Kompas TV.

Ia menyeut, seharusnya polisi maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak mendatangi kantor partai politik apabila tak ada kegiatan di tempat tersebut.

"Apapun yang dilakukan oleh aparatur negara, termasuk TNI, Polri, atau ASN, kalau (di kantor tersebut -red) tidak ada kegiatan, mampir di DPC itu kan hal yang nggak wajar," kata laki-laki yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Surakarta periode 2016-2021 itu.

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU