> >

Mahfud MD: Pemilu Itu untuk Mencegah Orang Jahat Menjadi Pemimpin

Rumah pemilu | 9 November 2023, 13:45 WIB
Bakal calon presiden, Mahfud MD saat berpidato dalam acara Dies Natalis ke-57 Universitas Pancasila,  Kamis (9/11/2023). (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bakal calon wakil presiden, Mahfud MD menyebut pemilu di Indonesia berfungsi untuk mencegah “orang jahat” menjadi pemimpin. Hal tersebut disampaikan Mahfud usai berpidato dalam acara Dies Natalis ke-57 Universitas Pancasila,  Kamis (9/11/2023).

Mahfud pun meminta masyarakat turut berpartisipasi jelang pemilu melalui kritik. Menko Polhukam RI tersebut juga menegaskan sarjana harus berpartisipasi menjaga negara.

"Enggak ada calon yang sempurna, pilih yang ada. Pemilu itu bukan untuk memilih manusia yang sempurna. Pemilu itu untuk sedapat mungkin menghindarkan orang jahat menjadi pemimpin kita,” kata Mahfud.

Baca Juga: Beberkan Proses Pemilihan Ketua MK, Saldi Isra Sebut Hanya Muncul 2 Nama, yang Lain Tidak Bersedia

Sebelumnya, saat berpidato di hadapan wisudawan Universitas Pancasila, Mahfud menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia terus positif kendati dikorupsi. 

"Ekonomi kita meskipun dikorupsi masih tumbuh, membantu kita untuk maju, bayangkan tahun ‘45 hampir seluruh penduduk Indonesia msikin, tidak bisa sekolah, yang sekolah hanya priyayi-priyayi,” kata Mahfud.

"Orang miskin waktu itu sekitar 95 persen. Merdeka tahun ‘45, tahun ‘66 bung karno jatuh, berapa jumlah orang miskin? Dari 95 persen tinggal 55 persen. Muncul Orde Baru, Pak Harto jatuh tahun ‘98, berapa jumlah orang miskin? Tinggal 18 persen,” ujarnya.

Lebih lanjut, setelah era Presiden BJ Habibie, Mahfud menyebut jumlah orang miskin di Indonesia tinggal 11,7 persen. Pada akhir periode pertama pemerintahan Joko Widodo, jumlah orang miskin disebutnya tinggal 9,3 persen.

Jumlah orang miskin diakuinya sempat meningkat karena pandemi Covid-19. Namun, Mahfud mengaku optimistis jumlah orang miskin akan semakin berkurang menuju 2045.

"Maka jagalah berkat rahmat Tuhan yang mahakuasa terhadap negara ini, menjaga kebersatuan kita, toleransi di dalam perbedaan, tegakkan hukum, jangan korup, ingat bahwa anda harus menjadi intelektual, bukan hanya sarjana. Tujuan bangsa mencerdaskan saudara, bukan hanya otak, tetapi juga watak,” kata Mahfud.

Baca Juga: Jokowi Sebut Politik Jelang Pilpres Penuh Drama, Hasto PDIP: Hukum Direkayasa, MK Dikebiri

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU