> >

Penjelasan Din Syamsuddin usai Disebut Catut Nama Waketum DMI dalam Rombongan ke NasDem

Politik | 7 November 2023, 20:10 WIB
Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin di DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2023). (Sumber: Tangkapan layar Youtube Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin memberikan penjelasan usai dirinya disebut mencatut nama Wakil Ketua Umum DPP Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo dalam rombongan ke Nasdem Tower pada Senin (6/11/2023). 

Ia menjelaskan, tokoh organisasi masyarakat (ormas) yang diajak bersilaturahmi adalah yang diundang. Yang dicantumkan namanya dalam daftar, kata Din, adalah yang bersedia. 

Baca Juga: Waketum DMI: Saya Menolak Terlibat Politik Praktis

"Nama Wakil Ketua Umum PP Dewan Masjid diberi catatan dalam kurung tentatif atau tidak pasti," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/11/2023).

"Hal itu berawal dari kebetulan saya bertemu Ketua Umum DMI Bapak Jusuf Kalla (JK) di Monas pada Aksi Akbar Palestina, saya memberi tahu beliau bahwa akan ada rombongan pimpinan atau tokoh ormas Islam ke DPP Partai NasDem 6 Nopember 2023 guna menyampaikan aspirasi dan bertanya apakah ada wakil dari DMI yang mau ikut, dengan menyebut mungkin Wakil Ketua Umum DMI bisa mewakili. Saya salah dalam memahami isyarat Pak JK bahwa beliau setuju," sambungnya. 

Din mengatakan, ketika Partai NasDem meminta daftar nama yang akan hadir untuk keperluan penyediaan tempat duduk, nama Waketum DMI memang dimasukkan. Tapi ada catatan tentatif di antara yang sudah pasti hadir.

"Waktu beliau mengirim WA tidak akan ikut dengan alasan tidak ikut politik praktis, daftar itu tidak segera diralat (karena sudah ditulis tentatif atau tidak pasti)," jelasnya.

"Jadi tidak benar dicatut, karena tidak ada keperluan sama sekali untuk itu, suatu istilah yang berkonotasi negatif," kata Din.

Ia mengaku telah meminta maaf secara langsung kepada Syafruddin.

"Namun karena beliau merasa akan merusak reputasinya sebagai tokoh nasional dan internasional, beliau memprotes lewat media."

"Saya sekali memohon maaf dan sama sekali tidak mengetahui bahwa itu akan merusak reputasinya sebagai tokoh nasional dan internasional sebagaimana yang ditulis media," katanya. 

Sebelumnya, Syafruddin menolak dirinya dan DMI dibawa-bawa ke dalam kegiatan politik praktis. 

Hal itu merespons sikap Din Syamsuddin yang disebut memasukkan namanya ke dalam daftar rombongan saat berkunjung ke Nasdem Tower di Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).

Syafruddin menjelaskan, dirinya sudah menolak permintaan Din untuk ikut dalam rombongan kunjungan ke Nasdem Tower. Ia mengatakan saat ini tak ingin terlibat dalam politik praktis.

Baca Juga: Ini Alasan Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin Nyatakan Dukungan ke Anies-Muhaimin

"Kemarin saya sudah bilang ke Pak Din, saya tidak terlibat politik praktis, Dewan Masjid tidak boleh dibawa ke dalam politik, tapi nama saya tetap dimasukkan ke dalam daftar rombongan," kata Syafruddin dalam keterangannya, Selasa (7/11/2023).

 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU