5 Larangan dari MUI buat Peserta Aksi Damai Bela Palestina di Monas, Ada soal Atribut
Peristiwa | 5 November 2023, 07:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan larangan bagi para peserta aksi damai bela Palestina yang digelar di Monumen Nasional (Monas).
Dalam panduan tertulis yang dirilis MUI ada empat larangan peserta aksi damai Aliansi Rakayat Indonesia Bela Palestina di Monas, Minggu (5/11/2023).
Pertama para perserta dilarang bersikap, bersuara, dan bertindak negatif yang tidak sesuai dengan norma agama dan negara.
Kedua, para peserta aksi bela Palestina dilarang membawa atau menggunakan atribut serta bersikap, bersuara, dan bertindak yang dapat diindikasikan sebagai tujuan politis atau mewakili organisasi massa (Ormas) dan organisasi keagamaan (Orgama) tertentu.
Ketiga, peserta aksi dilarang membuang sampah sembarangan dan wajib menjaga kebersihan selama aksi damai berlangsung.
Baca Juga: Diprediksi 3.000 Massa Hadiri Aksi Bela Palestina di Monas Besok, Polisi Siap Lakukan Pengamanan
Keempat dilarang melakukan transaksi jual-beli di dalam area Monas dan Car Free Day (CFD).
Kelima, dilarang keras berjalan di jalur TransJakarta dan atau jalur khusus sepeda.
Selain larangan, MUI juga mengeluarkan empat imbauan bagi para peserta aksi bela Palestina.
Pertama, Hadir minimal 30 menit sebelum waktu start jalan sehat yakni pukul 05.30 WIB.
Long march atau jalan sehat dimulai dari Barat Daya Monas atau area patung kuda menuju Bundaran HI dan kembali ke titik start. Kegiatan ini dimulai pada pukul 06.00 WIB.
Usai jalan sehat peserta aksi nantinya bisa menikmati acara hiburan di panggung utama yang berada di ujung silang Barat Daya Monas.
Baca Juga: Resolusi Gencatan Senjata dari PBB Tak Digubris Israel, Deadlock?
Kedua, para peserta aksi diimbau berbaris rapi menghadap Balon Start.
Ketiga, para peserta aksi diimbau berjalan menggunakan jalur khusus bagi pejalan kaki Car Free Day.
Keempat, mengikuti arahan dari Panitia Aksi Damai untuk kelancaran dan kenyamanan bersama.
Kelima, menjaga kebersihan dan tidak boleh membuang sampah sembarangan di semua area aksi damai.
Terakhir para peserta aksi diimbau meneriakkan yel atau lagu positif, dll selama Aksi Damai berlangsung.
Pos Kesehatan
Panitia telah menyediakan tujuh posko yang tersebar di luar Monas. Posko 1 ada di gerbang barat daya Monas atau area patung Kuda.
Untuk tim kesehatan, ambulans dan air mineral, terdapat di Posko 2, di samping gedung Mandiri Jalan Kebon Sirih.
Baca Juga: Menlu Retno akan Ikut Aksi Damai Bela Palestina di Monas Besok
Posko 3, berada di samping gedung Sarinah, Posko 4 di Bundaran HI, Posko 5 berada di depan gedung Bawaslu RI.
Posko 6 berada di depan gedung Kementerian Agama dan Posko 7 berada di depan gedung Indosat.
Selain pos kesehatan toilet bagi pesrta aksi juga telah disediakan. Panitia telah menyediakan tujuh posko yang tersebar di luar Monas.
Posko 1 ada di gerbang barat daya Monas atau area patung Kuda.
Untuk tim kesehatan, ambulans dan air mineral, terdapat di Posko 2 hingga Posko 7. Posko 2 terletak di samping gedung Mandiri Jalan Kebon Sirih.
Posko 3 berada di samping gedung Sarinah, Posko 4 di Bundaran HI, Posko 5 berada di depan gedung Bawaslu RI.
Baca Juga: Dua Pesawat Hercules TNI AU Bawa 51,5 Ton Bantuan untuk Warga Palestina di Gaza
Posko 6 berada di depan gedung Kementerian Agama dan Posko 7 berada di depan gedung Indosat.
Pejabat Ikut Aksi
Sejumlah pejabat negara akan mengikuti aksi bela Palestina pada Minggu (4/11/2023).
Pejabat negara yang mengonfirmasi hadir di kegiatan antara lain Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menlu Retno LP Marsudi.
Selain itu, pimpinan lembaga legislatif juga dia sebut sudah mengonfirmasi hadir, yakni Ketua DPR Puan Maharani hingga Ketua MPR Bambang Soesatyo.
"Kemudian tokoh-tokoh lintas agama. Ketua umumnya sudah menyanggupi untuk hadir dan akan berikan orasi. Begitu juga MUI. Kemudian kita juga akan dihadiri seperti tokoh-tokoh lain," ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis saat menjelaskan persiapan sebalum Aksi, Sabtu (4/11/2023).
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV