> >

SMRC: Pemilih Muda Cenderung Pilih Mahfud Dibanding Gibran, Tak Ada Subjektivitas Generasi

Rumah pemilu | 2 November 2023, 16:09 WIB
Kolase Capres-Cawapres RI 2024, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) menyatakan tidak melihat ada subjektivitas generasi di kalangan pemilih muda. Berdasarkan survei, generasi yang lebih muda lebih kuat kedisukaannya pada Mahfud dibanding pada Gibran dan Muhaimin.

Demikian Peneliti Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC), Saiful Mujani dalam program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Kualitas Cawapres di Mata Publik” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, Kamis (2/11/2023).

“Tidak ada subjektivitas generasi di sini,” ungkap Saiful.

Saiful menunjukkan hasil analisis atas data survei LSI awal Oktober 2023 tersebut. Ada 24,3 persen pemilih Gen-Z atau yang lahir setelah 1996. Sementara pemilih Millenial atau yang lahir dari 1981 sampai 1996 sebanyak 38,3 persen. Jika dijumlahkan, pemilih millennial dan Gen-Z sebanyak 62,6 persen dari total populasi pemilih.

Baca Juga: Survei SMRC Sebut Kalangan Milenial dan Gen-Z Lebih Suka Mahfud MD Dibanding Gibran dan Muhaimin

Data survei ini menunjukkan tingkat kedisukaan atau likeability Muhaimin pada generasi Z sebesar 61 persen, Mahfud MD 83 persen, dan Gibran 79 persen. Sementara pada generasi millennial, likeability Muhaimin 66 persen, Mahfud 82 persen, dan Gibran 76 persen.

Kemudian pada generasi X, likeability Muhaimin 64 persen, Mahfud 83 persen, dan Gibran 76 persen. Sedangkan pada genersai boomers, likeability Muhaimin 66 persen, Mahfud 89 persen, dan Gibran 74 persen.

Saiful menjelaskan bahwa pada semua calon wakil presiden, tidak terdapat perbedaan yang besar likeability dari semua generasi. Bahkan likeability Mahfud di kalangan millennial dan Gen-Z lebih tinggi atau setidaknya seimbang dibanding Gibran yang merupakan bagian dari generasi pemilih muda tersebut.

“Tidak bisa dikatakan bahwa Mahfud kurang disukai di kalangan millennial ke bawah. Bahkan tingkat kedisukaan Gibran di kalangan millenial dan Gen-Z di bawah Mahfud. Gibran disukai dikalangan millennial 76 persen dan Gen-Z 79 persen, sementara Mahfud disukai di kalangan millennial 82 persen dan Gen-Z 83 persen,” jelas Saiful.

Baca Juga: Pengamat: Pembangunan IKN akan Jadi Beban Pemerintahan Setelah Jokowi, Sedot Anggaran APBN

Lebih lanjut, Saiful menyatakan bahwa orang suka dengan Mahfud bukan karena dia tua atau muda, tapi karena faktor yang lain. Demikian pula dengan Gibran, orang menyukainya bukan karena dia muda tapi karena faktor lain.

Maka itu, Saiful meyakni jika generasi menjadi tidak penting untuk menjelaskan dukungan publik pada tiga calon wakil presiden tersebut.

 

“Kesimpulannya perbedaan generasi tidak penting. Pemilih muda banyak yang memilih Mahfud MD, sama banyaknya dengan pemilih yang sudah senior,” ujar Saiful.

”Dan pemilih yang lebih muda juga cenderung lebih banyak yang suka pada Mahfud dibanding pada dua calon wakil presiden lain. Kalangan muda memiliki sikap yang lebih positif pada Mahfud dibanding pada Muhaimin maupun Gibran.”

Untuk diketahui, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1620 responden. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 2,5% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Wawancara lapangan dalam survei terakhir dilakukan pada 2-8 Oktober 2023.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU