> >

Soal Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud di Bali, PDIP: Banteng Diam Jangan Diganggu, jika Bangun Brutal

Politik | 31 Oktober 2023, 23:01 WIB
Satpol PP Bali saat menurunkan atribut PDI Perjuangan (PDIP) di lokasi kunjungan kerja Presiden Jokowi di Pasar Bulan, Gianyar, Bali, Selasa (31/10/2023). (Sumber: ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPP Bidang Kehormatan PDI Perjuangan (PDIP) Komarudin Watubun menanggapi pencopotan baliho bergambar pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, di Kabupaten Gianyar, Bali.

Komarudin mengeklaim Bali hingga kini masih menjadi kandang partai berlambang banteng moncong putih.

Sebab itu, ia menilai PDIP Bali perlu melakukan investigasi terkait pencopotan baliho tersebut.

"Di Bali kita tahu sarangnya banteng, kandangnya banteng. Jadi kalau sampai ada yang berani melakukan tindakan begitu, mereka harus segera melakukan investigasi ke bawah," ujarnya di Jakarta, Selasa (31/10/2023).

"Saya bisa melihat itu sebagai provokator. Masak kandang orang bisa berani begitu," imbuhnya seperti yang dilaporkan jurnalis Kompas TV, Putu Trisnanda.

Komarudin mengingatkan kepada seluruh pihak untuk tidak berupaya mengganggu PDIP dan menjadi provokator.

"Banteng jangan diganggu. Banteng kalau diam jangan diganggu. Kalau bangun, dia brutal," tegasnya.

"Banteng itu enggak ada jangan cengeng. Banteng itu kalo diam jangan diganggu. Itu bahaya. Kita berdoa semua urusan kepentingan pribadi kelompok dibatasi," ucapnya.

Dilansir Antara, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Bali mencabut atribut berbau politik seperti bendera PDIP dan baliho Ganjar-Mahfud di Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (31/10/2023).

Baca Juga: Reaksi Jokowi Ditanya Soal PDIP Sedih dan Merasa Ditinggalkan

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Antara


TERBARU