Prabowo Tanggapi PDIP yang Sedih Ditinggal Jokowi: Banyak Kader Saya Juga Diambil
Politik | 30 Oktober 2023, 22:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto menanggapi pernyataan pihak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengaku sedih karena merasa ditinggal Presiden Joko Widodo.
Diketahui, Presiden Jokowi merestui Gibran Rakabuming Raka yang merupakan kader PDIP menjadi bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto.
Prabowo mengatakan, hal itu termasuk dari proses demokrasi.
Menurutnya, para kader Partai Gerindra juga banyak diambil oleh partai lain.
Baca Juga: Presiden Jokowi Makan Siang dengan 3 Bakal Capres di Istana Merdeka
"Ini kan proses demokrasi. Saya juga banyak kader saya yang diambil pihak lain," ujar Prabowo di Posko Pemilih Prabowo-Gibran, di Gunawarman, Jakarta, Senin (30/10/2023), dikutip dari Kompas.com.
Prabowo mengklaim hubungan antara dirinya dan PDIP tetap baik setelah mendeklarasikan Gibran sebagai bakal calon wakil presidennya.
"Ya kita baik-baik saja ya kan. Kan kita satu bangsa, satu negara," ucapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyampaikan kesedihannya karena Presiden Jokowi mengalihkan dukungannya ke Gibran untuk menjadi cawapres Prabowo.
“PDI Perjuangan saat ini dalam suasana sedih, luka hati yang perih, dan berpasrah pada Tuhan dan Rakyat Indonesia atas apa yang terjadi saat ini,” kata Hasto, Minggu (29/10).
Baca Juga: PDI-P Sedih Ditinggalkan Jokowi dan Ungkit "Privilege" yang Diberikan, Begini Kata Ganjar
Menurut Hasto, tidak sedikit akar rumput PDI-P yang tak percaya bahwa kader terbaiknya itu rela berpaling dari Partai Banteng yang membesarkan namanya.
“Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranata kebaikan dan Konstitusi,” imbuh dia.
Hasto menuturkan, sejak adanya isu PDI-P akan ditinggalkan, seluruh kader dan simpatisan berharap hal tersebut tidak terjadi.
Namun, kenyataannya Jokowi yang didukung sejak menjabat Wali Kota Solo, Gubernur DKI dan Presiden RI dua periode itu benar-benar meninggalkan PDI-P.
“Awalnya kami hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi,” tutur Hasto.
Penulis : Dian Nita Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas.com