Hari Santri 2023, Jokowi Minta Santri Semangat Hadapi Krisis Imbas Perang Palestina-Israel
Peristiwa | 22 Oktober 2023, 10:06 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa krisis ekonomi, pangan, dan energi berpotensi mengadang dunia imbas perang yang terjadi di sejumlah negara.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya saat apel Hari Santri Nasional di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10/2023).
Setelah perang Ukraina dan Rusia, kata Jokowi, kini dunia dihadapkan pada tantangan geopolitik yang dapat berimbas ke ekonomi karena perang Palestina dan Israel.
“Adanya krisis pangan akibat perang, adanya krisis energi akibat adanya perang, baik yang sebelumnya hanya satu di Ukraina, sekarang tambah lagi di Palestina dan Israel,” ucap Presiden RI ke-7 itu.
Baca Juga: Jokowi Sebut Gibran Putuskan Sendiri Pilihan jadi Bakal Cawapres Prabowo Subianto
Oleh sebab itu, Jokowi meminta agar semangat Hari Santri selalu dipegang teguh sesuai dengan konteks saat ini untuk menghadapi krisis ekonomi, pangan dan energi di dunia yang dipicu perang di berbagai negara.
“Semangat Hari Santri ini harus terus kita pegang teguh sesuai dengan konteks saat ini, di mana ada krisis ekonomi akibat perang,” ungkapnya.
Jokowi menegaskan, santri adalah pilar kekuatan bangsa dan fondasi kekokohan bangsa. Hal itu sudah terbukti sejak zaman perjuangan untuk meraih kemerdekaan.
“Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita memiliki 36 ribu pondok pesantren, sebuah kekuatan besar penentu masa depan bangsa, penentu lompatan kemajuan bangsa, penentu keberhasilan cita-cita bangsa,” ujarnya.
Penentuan Hari Santri, kata Jokowi, merujuk pada seruan jihad dari KH Hasyim Ashari sebagai Rais Akbar PBNU pada 22 Oktober 1945.
Baca Juga: Puan Buka Suara soal Restu Jokowi untuk Gibran Diusung Cawapres Prabowo
KH Hasyim Ashari dalam seruan jihadnya menyampaikan bahwa melawan penjajah itu wajib, melawan penjajah itu fardu ain, dan tewas meninggal berperang melawan musuh itu hukumnya mati syahid.
Hal itu, lanjut Jokowi, diterjemahkan oleh para santri untuk berjuang bagi kepentingan bangsa, negara, dan umat.
“Ini fatwa luar biasa sehingga kita semua saat itu termasuk para santri, berjuang untuk kepentingan bangsa, kepentingan negara, dan kepentingan umat,” ujarnya.
Sebagai informasi, Hari Santri Nasional diperingati pada 22 Oktober sejak ditetapkannya Keputusan Presiden melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015.
Tahun ini, upacara Hari Santri Nasional dilakukan di Tugu Pahlawan Kota Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga: Contoh Susunan Upacara Hari Santri Nasional 2023, Contoh Teks MC dan Sambutan Hari Santri
Turut hadir dalam apel Hari Santri itu Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Jokowi menjelaskan bahwa saat ini krisis ekonomi, pangan, dan energi berpotensi mengadang dunia yang disebabkan perang di sejumlah negara.
Penulis : Dian Nita Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV