MCCCRH Indonesia Node: Dampak Perubahan Iklim Kian Mengkhawatirkan, Politisi Masih Minim Bicara
Politik | 20 Oktober 2023, 09:03 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Perubahan iklim merupakan masalah global, krusial dan harus segera ditangani. Hal ini mendorong pusat penelitian Monash Climate Change Communication Research Hub (MCCCRH) Indonesia Node menggelar acara diskusi publik sekaligus peluncuran buku bertajuk “Navigasi Isu Perubahan Iklim di Pemilu 2024: Panduan Komunikasi untuk Para Politisi”.
Diskusi ini menghadirkan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, pengusung calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan Surya Tjandra, Juru Bicara capres Anies Baswedan dan calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar (AMIN).
Riset MCCCRH Indonesia Node bertajuk "Modelling the Indonesian Politicians’ Interests in Climate Change" menunjukkan akun media sosial (medsos) ketua partai politik yang masih minim membahas tentang perubahan iklim.
Secara rinci, unggahan terkait perubahan iklim dari kalangan ketua parpol hanya 8% dibicarakan, jauh lebih rendah dibandingkan unggahan dari kelompok Menteri yang mencapai 80%.
"Isu perubahan iklim yang dibicarakan politisi pun masih di taraf kebijakan dan tidak menyentuh dampak yang dirasakan langsung masyarakat," ujar Chair MCCCRH Indonesia Node, Ika Idris.
Baca Juga: Ini Jawaban Juru Bicara Tim Prabowo Subianto, Andre Rosiade saat Ditanya Pilihan Gibran atau Erick!
Surya Tjandra, Juru Bicara Pasangan AMIN menilai, mayoritas masyarakat tidak tahu tentang isu perubahan iklim. "Tapi tugas kita sebagai politisi untuk memulai dan mengedukasi masyarakat bahwa ini penting. Kuncinya adalah kolaborasi dan penting mengkombinasikannya dengan aksi nyata," ujarnya.
Sementara, Rahayu Saraswati menilai, mengedukasi konstituen dengan isu perubahan iklim sangat menantang. "Berangkat dari pengalaman, yang mereka tangkap itu ya isu sandang, pangan, papan, " kata Rahayu.
Isu perubahan iklim penting menjadi salah satu agenda kampanye di Pemilu 2024 karena dampaknya kian mencekam. Menurut Grace Wangge, Pakar Kesehatan Publik Monash University, banyak dari kaum muda yang mengalami gangguan kecemasan dan kesedihan akibat bencana terkait perubahan iklim.
Adapun sumber stres menurut Grace adalah akibat dari krisis pangan, kehilangan mata pencaharian, ataupun kerusakan dan kehancuran lingkungan yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti
Sumber : MCCCRH