> >

Angka Kesakitan dan Kematian Remaja Meningkat 200 Persen, Dokter Jiwa Ungkap Penyebabnya

Humaniora | 13 Oktober 2023, 12:30 WIB
Dua remaja menggunakan payung saat hujan turun di kawasan Senayan, Jakarta, 10 Mei 2023. Dokter spesialis kesehatan jiwa dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), Khamelia Malik menyebut terdapat paradoks kesehatan mental remaja masa kini. Ia menyebut remaja cenderung terlihat sehat secara fisik, tetapi angka kesakitan justru meningkat. (Sumber: Andika Wahyu/Antara)

"Perubahan fisik dan hormon, tekanan akademis, serta masalah sosial dan identitas itu, bisa mempengaruhi terhadap gangguan kesehatan mental mereka," kata Pudji, Selasa (10/10) lalu.

Kata Pudji, secara keseluruhan kondisi mental seseorang dipengaruhi genetik, lingkungan, sosial, ekonomi, serta kondisi biologis. 

Selain kelompok remaja, Pudji menyebut terdapat tujuh kelompok lain yang rentan terkena gangguan mental, di antaranya adalah individu dengan riwayat keluarga yang secara genetik punya gangguan mental, individu dengan penyakit kronis, serta seseorang dengan riwayat trauma dan pelecehan.

Baca Juga: 15 Persen Angkatan Kerja Dunia Alami Gangguan Mental: Naik selama Pandemi, Turunkan Produktivitas

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU