> >

Respons Mentan Syahrul Yasin Limpo soal Dugaan Menghilang di Luar Negeri

Peristiwa | 6 Oktober 2023, 08:17 WIB
Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut bahwa harga dirinya jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pangkat dan jabatan, Kamis (5/10/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS. TV - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo merespons kabar dirinya menghilang atau hilang kontak ketika berada di luar negeri bersama pejabat Kementerian Pertanian (Kementan).

Kabar Mentan Syahrul Yasin Limpo ini bermula dari Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi yang menyebut pihaknya kehilangan kabar atau lost contact dengan Syahrul yang berangkat ke Italia bersama delegasi Kementan pada 24 September 223 lalu.

Syahrul dijadwalkan tiba di Tanah Air pada Sabtu (30/9), tetapi Kementan sempat hilang kontak hingga Selasa (3/10).

Baca Juga: Belum Diumumkan KPK, Todung Curiga Ada yang Tutup-tutupi Penetapan Tersangka Mentan Syahrul

Informasi terakhir kala itu, Harvick mengatakan bahwa Syahrul berada di Spanyol. Rombongan pejabat Kementan disebut terpisah dengan Syahrul.

Menghilangnya Syahrul di luar negeri ini terjadi setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah dinasnya pada 29 September.

Rabu (4/10) petang, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) melaporkan bahwa Syahrul sudah terdeteksi masuk ke imigrasi Indonesia.

Menanggapi hal itu, politikus Partai NasDem itu pun angkat bicara. Dia merasa heran karena ada yang menyebutkan dirinya menghilang.

“Masa hilang? Ini saya ada di sini,” kata Syahrul di Gedung Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Kamis (5/10/2023).

Adapun, kedatangan Mentan Syahrul di Kemensetneg adalah untuk menyampaikan surat pengunduran diri dari Kabinet Indonesia Maju secara langsung. Rencananya, surat tersebut hendak diserahkan langsung ke Presiden Jokowi.

Baca Juga: Surat Pengunduran Diri Diterima, Setneg Siapkan Keppres Pemberhentian dan Pergantian Mentan Syahrul

Sayangnya, agenda Jokowi cukup padat sehingga Sekretariat Negara menjadwalkan pertemuan Syahrul dengan Presiden Jokowi pada Jumat (6/10/2023). 

"Sebetulnya kami menawarkan untuk bertemu Presiden hari ini, tapi beliau minta waktu. Rencananya besok (Jumat, 6/10/2023) akan menghadap pak presiden, mohon waktu kepada bapak presiden untuk menghadap besok," ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Kamis.

Pratikno menambahkan, surat pengunduran diri Syahrul sudah diterima dan nantinya diteruskan ke Presiden Jokowi. Apakah nantinya diterima atau tidak, sepenuhnya kewenangan dari Presiden Jokowi. 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU