> >

Teka-teki Keberadaan Mentan yang Disebut Hilang Kontak, Sempat Unggah Foto Akhir September Lalu

Hukum | 4 Oktober 2023, 16:40 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat berkunjung ke Kabupaten Solok, Rabu, (14/6/2023). (Sumber: Muhammad Zulfikar/Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo tengah menjadi sorotan publik usai rumah dinasnya digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).

Pasalnya, Syahrul yang tengah berada di luar negeri untuk perjalanan dinas ini juga dikabarkan hilang kontak. 

Seperti diketahui, politikus NasDem itu sedang berada di Roma, Italia ketika rumah dinasnya di Kompleks Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, digeledah oleh penyidik KPK.

Ia dijadwalkan kembali dari Eropa pada 30 September 2023 dan tiba di Indonesia pada 1 Oktober 2023.

Berdasarkan keterangan Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Silmy Karim, hingga hari ini, Rabu (4/10/2023), belum ada tanda-tanda Mentan kembali ke Tanah Air. 

"Yang saya bisa pastikan, sampai hari ini, belum ada di Indonesia, itu saja," ujarnya di Jakarta Selatan, Rabu (4/10) dikutip dari Kompas.com.

Menurut penjelasannya, Syahrul meninggalkan Indonesia pada 24 September 2023 menuju Roma, Italia bersama 22 delegasi dari Kementan.

Mengulik unggahan terakhir di Instagram pribadinya @syasinlimpo yakni pada 27 September 2023, mantan Gubernur Sulawesi Selatan tersebut sempat mengungkap kegiatan terakhirnya saat kunjungan kerja mengunjungi Roma.

Dalam unggahan tersebut, ia mengunggah foto dirinya bersama Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia FAO, Qu Dongyu.

"Saya menggelar pertemuan bilateral dengan Direktur Jenderal FAO, Qu Dongyu, di sela-sela konferensi di Roma, Italia. Kami sepakat untuk memperkuat kerja sama Proyek Selatan-Selatan dan Triangular (KSST)," tulis Syahrul.

Disebutkan bahwa kerja sama antarnegara berkembang, khususnya negara selatan di Asia, Afrika dan Pasifik, untuk berbagi pengalaman dan mencari solusi atas tantangan pembangunan pertanian. KSST adalah hasil dari pertemuan kelompok kerja pertanian G20 Presidensi Indonesia tahun lalu. 

"Saya optimis proyek KSST ini dapat memberikan manfaat besar bagi pencapaian ketahanan pangan di kawasan Asia-Pasifik. Kami akan terus berkoordinasi dengan perwakilan FAO di Indonesia untuk mengidentifikasi potensi kerja sama dengan berbagai negara," jelasnya.

Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan konkret FAO selama lebih dari 40 tahun dalam menghadapi ancaman anomali cuaca, krisis pangan, degradasi lahan, dan hilangnya keanekaragaman hayati, serta penanganan wabah penyakit hewan.

Baca Juga: Jokowi Tanggapi Kabar Mentan Yasin Limpo 'Hilang' Kontak di Eropa: Tunggu Saja!

Unggahan tersebut juga ramai menuai komentar dari netizen yang menanyakan keberadaannya saat ini.

"Kenapa di geledah @syasinlimpo Gak mungkin KPK berani mengeledeh kalo gak ada apa2...," komentar salah satu warganet.

"Jangan impor bawang lagi biar harga stabil.. Gak dihiraukan petani di bawah... Cuma planga plongo bikin cuan sendiri," komentar warganet lainnya.

"Lu ke mana boss? Dicariin orang banyak," tambah komentar warnet lainnya.

Di sisi lain, Bendahara Umum Partai Nasional Demokrat atau NasDem Ahmad Sahroni buka suara terkait informasi Syahrul Yasin Limpo yang dikabarkan hilang kontak setelah lawatan ke Eropa.

Sahroni pun menjelaskan terkait alasan Mentan yang hingga kini belum juga kembali ke Indonesia.

Menurut Sahroni, Syahrul Yasin Limpo sedang menjalani pengobatan di luar negeri karena menderita sakit prostat. Meski demikian, ia tak mengatakan lokasi atau negara yang menjadi tempat berobat Mentan.

“Benar sekali (Syahrul sakit dan berobat), karena prostat,” kata Sahroni, Selasa (3/10), dikutip dari Kompas.com.

Terkait kepulangan Syahrul Yasin Limpo ke Indonesia, Sahroni menyebut hal itu sesuai perintah Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Ia pun memastikan Syahrul tidak menghindar dari dugaan perkara korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) yang saat ini tengah diusut KPK. 

Mentan Disebut Jadi Tersangka Korupsi

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menko Polhukam Mahfud MD menyebut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di kementerian yang dipimpinnya.

"Bahwa dia sudah tersangka? Ya, saya sudah dapat informasi. Malah sejak kalau eksposenya itu kan sudah lama kalau tersangka," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Informasi mengenai status Syahrul Yasin Limpo menjadi tersangka, kata Mahfud, didapat dari laporan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Mahfud mengatakan bahwa ekspose perkara terkait kasus yang menjerat Syahrul Yasin Limpo sudah dilakukan sejak lama.

Diberitakan Kompas.Tv sebelumnya, KPK menggeledah rumah dinas Mentan Syahrul dalam rangka mengumpulkan alat bukti terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian.

Dalam penggeledahan tersebut, penyidik KPK menemukan uang puluhan miliar rupiah dan mata uang asing serta mengamankan 12 pucuk senjata api.

KPK menyatakan bahwa penanganan kasus dugaan korupsi ini telah memasuki tahap penyidikan, artinya sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

Meski begitu, KPK masih belum mengungkapkan nama tersangka terduga pelaku korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian tersebut.

Baca Juga: Awal Mula Mencuatnya Kabar Syahrul Yasin Limpo Hilang Usai Penggeledahan KPK

 

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU