> >

BMKG: Ada Potensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Karhutla di Sejumlah Wilayah Hari Ini

Peristiwa | 3 Oktober 2023, 09:24 WIB
Ilustrasi hujan lebat terjadi di daerah Jakarta Pusat. (Sumber: KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan mengenai potensi cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi sejumlah wilayah Indonesia pada hari ini, Selasa (3/10/2023). Beberapa fenomena cuaca yang perlu diwaspadai meliputi hujan lebat, angin kencang, badai, karhutla, dan polusi udara.

Wilayah-wilayah yang harus mewaspadai hujan lebat dengan curah hujan lebih dari 50 milimeter hari ini meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Selain potensi hujan lebat, beberapa wilayah juga berpotensi mengalami angin kencang dengan kecepatan lebih dari 45 kilometer per jam.

Wilayah-wilayah tersebut termasuk Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Kenapa Udara Indonesia Akhir-Akhir Ini kian Dingin di Malam Hari? Ini Jawaban BMKG

Adanya hujan disertai kilat dan petir, atau badai, juga diperkirakan dapat melanda beberapa wilayah seperti Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Fenomena cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh Siklon Tropis Koinu yang berada di wilayah Laut Filipina sebelah timur.

Siklon tropis Koinu ini bergerak dengan kecepatan angin maksimum 35 knot dan tekanan udara minimum 1.000 mb yang bergerak ke arah Utara Barat Laut hingga Utara.

Meskipun terdapat potensi hujan lebat, angin kencang, dan badai, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, memperkirakan bahwa fenomena panas terik akan terus berlangsung di Indonesia selama bulan Oktober. Hal ini dikarenakan kondisi cuaca cerah yang mendominasi pada siang hari.

Baca Juga: Daftar Wilayah yang Masuki Awal Musim Hujan pada Oktober 2023 Menurut BMKG

“Secara umum, fenomena suhu panas terik tersebut terjadi karena dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer," kata Guswanto dikutip dari Antara, Selasa.

Guswanto menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia, terutama yang berada di selatan ekuator, masih mengalami musim kemarau, sementara sebagian lainnya mulai memasuki periode peralihan musim pada Oktober-November. Oleh karena itu, cuaca cerah akan dominan pada siang hari.

Namun, musim kemarau ini juga meningkatkan risiko terjadinya karhutla, terutama di Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Wilayah Jawa dan Nusa Tenggara Panas Terik Hingga Oktober 2023, Waspadai Jam-jam Ini

Fenomena panas terik yang berdampak pada karhutla juga dapat menyebabkan polusi udara di beberapa wilayah seperti di Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah.

 

BMKG mengimbau masyarakat dan pihak berwenang untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan karhutla serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk menjaga keselamatan dan lingkungan.

Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU