> >

Ganjar Pranowo Ungkap Masalah Besar di Sektor Pangan: 650 Ribu Ha Lahan Sawah Menyusut Tiap Tahun

Rumah pemilu | 29 September 2023, 17:43 WIB
Ganjar Pranowo mengungkapkan masalah di sektor pangan dalam Rakernas PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ganjar Pranowo mengungkapkan masalah yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Indonesia di sektor pangan, termasuk soal lahan pertanian yang menyusut tiap tahunnya.

Bakal calon presiden (bacapres) yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) itu mengatakan bahwa sekitar 650 ribu hektare (ha) lahan sawah menyusut tiap tahun.

“Kita masih harus memberikan perhatian karena ada PR, di mana berbagai persoalan muncul karena sekitar 650 ribu hektare menyusut tiap tahun dan 65 sawah irigasi menjadi tidak subur,” kata Ganjar di Rakernas IV PDI Perjuangan, Jumat (29/9/2023).

Baca Juga: Bisiki Capres soal Program yang Harus Dilakukan Setelah Pelantikan Kelak, Jokowi: Pak Ganjar Mampu

Ganjar meminta lahan-lahan sawah yang hingga kini masih bertahan untuk tidak dialihfungsikan.

Dia juga mendukung program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membangun 61 bendungan untuk mendorong target ketahanan pangan dan ketahanan air nasional.

Menurutnya, perlu langkah yang konkret untuk memajukan sektor pangan Indonesia. Pembangunan bendungan menjadi salah satu solusi guna memenuhi kebutuhan dasar petani agar dapat berproduksi lebih baik.

Ganjar juga mengajak pemerintah untuk mempercepat modernisasi dan digitalisasi sistem irigasi untuk meningkatkan jumlah dan kualitas pangan.

“Kita tegakkan apa-apa yang harus kita lakukan, seperti tadi kita menjaga lahan subur kita. Biarkan sawah kita tetap menjadi sawah, biarkan embung tetap menjadi embung, biarkan laut itu hidup dan menjadi tempat ikan-ikan berenang,” jelas Ganjar.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut Jokowi Mentor: Kami Mendapat Banyak Ruang untuk Belajar

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU