> >

Temuan Baru Kasus Anak Perwira TNI AU Tewas Terbakar di Halim, Ada Bau Bensin hingga Pesan Kematian

Hukum | 28 September 2023, 16:51 WIB
Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Leonardus Simarmata saat konferensi pers  di Mapolres Jakarta Timur, Rabu (27/9/2023), terkait kasus pemuda berinisial CHR yang ditemukan tewas terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma. (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi membeberkan sejumlah temuan baru dalam kasus anak perwira TNI Angkatan Udara (AU) berinisial CHR (16) yang ditemukan tewas di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Diketahui, anak perwira TNI AU itu saat ditemukan menderita luka bakar. Selain itu, korban CHR juga mengalami luka akibat senjata tajam.

Adapun sejumlah temuan baru tersebut saat ini tengah didalami oleh penyidik kepolisian dari Polres Metro Jakarta Timur.

Baca Juga: Usut Kasus Anak Perwira TNI AU Tewas Terbakar di Halim, Polisi Periksa Ponsel hingga Laptop Korban

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengusut kasus ini.

Dalam mengungkap kasus ini, kata dia, pihaknya bekerja sama dengan Satuan Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma dan Puslabfor Polri.

Namun demikian, Leonardus belum bisa menyimpulkan penyebab meninggalnya korban karena masih dalam penyelidikan dan pendalaman.

Adapun sejumlah temuan baru oleh pihak kepolisian dalam menyelidiki kasus ini antara lain:

1. Barang Bukti

Leonardus mengatakan saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), pihaknya menemukan sebilah pisau di dekat jasad CHR yang terbakar. 

Selanjutnya, barang bukti lain yang disita adalah satu pasang sandal berwarna biru, satu baju bekas terbakar, satu celana bekas terbakar, satu map bekas terbakar, tiga kantong serpihan atau abu bekas terbakar, serta satu buah tutup botol berwarna merah.

Baca Juga: Sebelum Ditemukan Tewas Terbakar, Anak Perwira TNI AU Sempat Tulis Pesan di Akun Roblox, Ini Isinya

"Kami belum bisa mengidentifikasi terkait dengan pisau. Itu memang sudah ada di sana atau dibawa oleh korban,” ujar Leonardus. 

“Kami hanya memastikan senjata tajam yang ditemukan di dekat jasad CHR berjenis pisau dapur yang gagangnya sudah meleleh dan sudah tidak ada pegangannya.”

2. CCTV Baru

Leonardus mengatakan pihak penyidik kepolisian telah menemukan beberapa titik baru kamera pengawas atau CCTV di lokasi kejadian berdasarkan hasil penyelidikan polisi.

"Ada 7 titik CCTV tambahan. Kalau kemarin 11, hari ini kami tambah 7. Jadi, total ada 18 CCTV," kata Leonardus.

Namun begitu, ia belum merinci perihal rekaman kamera pengawas karena penyelidikan masih berlangsung. 

Baca Juga: Ada Jelaga di Tenggorokan Anak Perwira TNI AU yang Ditemukan Tewas Terpanggang di Lanud Halim

3. Bau Bensin

Leonardus mengatakan pihak penyidik juga menemukan bau bensin saat melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP kasus di lokasi kejadian. 

Diketahui,bardasarkan hasil autopsi, jasad korban ditemukan tewas dengan menderita luka bakar mencapai 91 persen. Artinya, hanya 9 persen tubuh korban yang tidak terbakar. 

4. Sita Barang Korban

Untuk kepentingan penyelidikan, Leonardus menambahkan, sejumlah barang bukti milik korban CHR disita seperti ponsel, komputer personal, tablet, serta laptop.

Barang-barang korban tersebut, kata Leonardus, disita untuk kepentingan pemeriksaan secara digital forensik ke Puslabfor Bareskrim Polri.

5. Pesan Kematian 

Lebih lanjut, Leonardus mengungkap temuan baru terkait status terakhir yang diduga dituliskan korban CHR lewat akun gim Roblox. 

Baca Juga: Usut Kasus Anak Perwira TNI AU Tewas Terbakar di Halim, Polisi Periksa Ponsel hingga Laptop Korban

Pihaknya menemukan status korban bertuliskan, ”If You See This, I'm Probably Already Dead”di akun gim tersebut. Meskipun begitu, belum diketahui apakah pesan itu ada kaitannya dengan insiden tewasnya CHR.

 

Leonardus mengatakan tidak akan menyimpulkan dahulu penyebab kematian CHR. Sebab, saat ini penyidik masih mengumpulkan barang bukti untuk proses scientific crime investigation.

”Karena ini tidak bisa dilakukan dengan asumsi atau dugaan. Jadi, nanti akan kami sandingkan hasil penyelidikan kami, hasil temuan fakta, dan bukti yang ada di lapangan,” ujarnya.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU