Jokowi Saran Hari Pers Nasional 2024 Digelar di IKN Nusantara
Peristiwa | 25 September 2023, 17:44 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan agar Hari Pers Nasional (HPN) 2024 digelar di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Sementara menurut agenda, HPN 2023 rencananya akan digelar di Solo, Jawa Tengah.
"Tadi disampaikan, di Solo HPN-nya. Saya menawarkan di IKN. Silakan dipilih. Hotelnya juga sudah jadi yang di sana nanti," kata Jokowi saat membuka Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/9/2023).
Hotel yang dimaksud Jokowi adalah Hotel Nusantara yang baru saja dibangun. Jokowi kemudian berkelakar, Ketua PWI Atal S Depari jangan menyampaikan ke Wali Kota Solo jika HPN 2024 batal digelar di kota itu.
Baca Juga: Jokowi soal Revisi Permendag yang Atur TikTok Shop dkk: Besok Mungkin Keluar
Lantaran, lanjut Jokowi, ia bisa dimarahi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang notabene anaknya sendiri.
"Tapi nanti jangan Ketua PWI menyampaikan ditarik ke IKN. Wali Kotanya marah dengan saya nanti," ujar Jokowi disambut gelak tawa hadirin.
Jokowi juga menawarkan pada para peserta pembukaan kongres yang hadir di Istana, agar menjangkau Bandung dengan Kereta Cepat. Sebagai informasi, Kongres PWI ke-25 digelar di Kota Bandung, Jawa Barat.
"Yang kedua saya tawarkan, kongresnya kan di Bandung, sore ini naiknya kereta cepat. Yang dari daerah kan pasti kepingin," ucap Jokowi.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Dapat Utang Baru Rp7,6 T dari Bank Pembangunan Asia
"Dari Halim ke Padalarang minggu lalu saya coba 26 menit, ditambah feeder 13 menit. Kalau mau. Kalau enggak, juga enggak apa-apa," tambah Jokowi.
Presiden kemudian mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar pers dan wartawan se-Indonesia yang selama ini kritis dan cermat dalam memberikan kritik ke pemerintah.
Ia menuturkan, kritik yang disampaikan selama ini jenisnya bermacam-macam. Mulai dari yang halus sampai yang tidak jelas arahnya.
Baca Juga: Bahas Konflik Rempang, ini Menteri yang Dipanggil Presiden Jokowi untuk Ikut Rapat Terbatas
"Ada yang halus, ada yang samar-samar. Yang perlu didalami ini, larinya ke mana. Ada yang to the point, keras, pedas, banyak yang seperti ini juga. Ada yang offside, tidak jelas apa tujuannya," ungkap Jokowi.
"Ya tidak apa-apa, semuanya jadi jamu sehat dan energi tambahan ke pemerintah," pungkasnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV