> >

Jejak Kasus Mario Dandy (I): Kebengisan di Pesanggrahan

Hukum | 15 Oktober 2023, 08:00 WIB
Shane Lukas (kiri) dan Mario Dandy (ketiga dari kiri) memberi contoh gerakan push up kepada korban David Ozora dalam rekonstruksi di Perumahan Green Permata, Jumat (10/3/2023). Korban David disuruh Mario untuk push up sebanyak 50 kali. (Sumber: KOMPAS.com/Tria Sutrisna)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Nama Mario Dandy Satriyo menjadi sorotan publik usai aksi tercelanya menganiaya anak laki-laki berusia 17 tahun berinisial CDO atau David Ozora, tersebar luas di media sosial.

Di dalam video yang viral di medsos, Mario Dandy tampak memukul hingga menendang kepala David yang  sudah terkapar di jalan beraspal dengan sangat keras. Bak menendang bola sepak, ia bahkan melakukan gerakan selebrasi "Siuu" ala Christiano Ronaldo saat berhasil mencetak gol.

Lelaki berusia 19 tahun itu diketahui sebagai anak sorang pejabat Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia (RI) bernama Rafael Alun Trisambodo.

Anak Rafael Alun yang karib disapa Dandy itu menganiaya David pada Senin, 20 Februari 2023 malam di Perumahan Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan disaksikan oleh temannya, Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan (19) dan mantan pacarnya yang masih di bawah umur, AGH (15).

Baca Juga: Mario Dandy Lawan Vonis 12 Tahun Penjara dengan Banding, Ini Respons Keluarga David Ozora

Di dalam berkas dakwaan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, disebutkan bahwa Dandy melancarkan aksi penganiayaan usai mendapatkan informasi bahwa David pernah mencabuli AGH pada pertengahan Januari 2023.

Hubungan Mario Dandy dan David Ozora 

Korban David disebut pernah berpacaran dengan AGH pada Desember 2022 dan putus pada awal bulan Januari 2023, namun keduanya tetap berkomunikasi dengan baik. Setelah itu, AGH berpacaran dengan Mario Dandy pada 11 Januari 2023. Pada tanggal 17 Januari 2023, tanpa sepengetahuan Mario, AGH bertemu dengan David.

Informasi tentang AGH bertemu dengan David itu diketahui oleh Mario Dandy dari teman perempuannya yang jadi saksi dalam kasus ini, Anastasia Pretya Amanda. Perempuan yang merupakan mantan pacar Mario Dandy, memberikan informasi tersebut saat bertemu dengan pelaku pada 30 Januari 2023 di Bar "The ALPHA" di daerah Kemang, Jakarta Selatan pada sekitar pukul 00.45 WIB.

Di dalam berkas dakwaan PN Jakarta Selatan disebutkan, setelah bertemu dengan Amanda, Mario Dandy merasa emosi dan menghubungi korban David melalui pesan WhatsApp keesokan harinya pada pukul 04.30 WIB, namun tidak dibalas. Selanjutnya, Mario Dandy menelepon AGH untuk mengonfirmasi kebenaran informasi yang diterimanya dari Amanda.

Saat ditelepon Mario Dandy, AGH hanya menangis. Sementara itu, Mario Dandy semakin marah kepada korban David. Setelah itu, AGH mengirimkan chat kepada Mario Dandy yang isinya mengatakan bahwa dirinya merasa takut dan terpaksa saat dicabuli di rumah kontrakan David pada tanggal 17 Januari 2023.

Siang harinya, tanggal 30 Januari 2023, Mario Dandy menjemput AGH, yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas, sepulang sekolah dan bertanya secara langsung terkait pengakuan dirinya dicabuli David.

Setelah mendengar cerita AGH, Mario Dandy menghubungi David menggunakan ponsel AGH dengan mengirimkan pesan teks mengajak bertemu. Pesan itu ditanggapi "Malaz" oleh David yang kemudian menghilang atau tidak pernah membalas pesan Mario Dandy lagi.

Sejak saat itu, Mario Dandy  "semakin emosi, dendam, dan ingin melampiaskannya dengan melakukan kekerasan" berusaha mencari keberadaan David. 

Dalih Mengembalikan Kartu Pelajar 

Pada hari terjadinya penganiayaan, 20 Februari 2023, Mario Dandy menjemput dan mengantarkan AGH pulang ke rumah dari sekolahnya. Kemudian, mereka berdua pergi ke sebuah mall di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan dengan tujuan AGH melakukan perawatan wajah di klinik estetika.

Baca Juga: Nilai Restitusi Rp25 Miliar jadi Pertimbangan Mario Dandy Pikir-pikir Banding Vonis Hakim

Ketika dalam perjalanan menuju klinik estetika di mall itu, AGH menceritakan bahwa dirinya menyimpan kartu pelajar David, sedangkan kartu pelajarnya juga masih dibawa David. Mario Dandy yang masih menyimpan emosi terhadap David lantas meminta AGH mengembalikan kartu pelajar itu sebagai dalih agar bisa bertemu dengan korban.

"Ya udah, mau dibalikin kapan, hari ini saja sekalian aku mau ketemu," kata Mario kepada AGH,  Selasa 20 Februari 2023, dikutip dari surat dakwaan PN Jakarta Selatan.

Setelah itu, AGH mengirimkan pesan kepada calon korbannya yang berisi ajakan untuk bertemu agar bisa mengembalikan kartu pelajar masing-masing. Pesan itu ditanggapi David yang setuju untuk bertemu. Mendengar jawaban itu, Mario Dandy lantas memesan layanan ojek online untuk mengantarkan kartu pelajar David dari rumah AGH ke mall itu sembari menunggu AGH yang sedang melakukan perawatan wajah. 

Mario Dandy lantas mengajak beberapa temannya untuk ikut serta melakukan kekerasan terhadap David. Akan tetapi ajakan melalui pesan singkat itu ditolak teman-temannya dengan berbagai alasan. Mario yang dalam kondisi emosi dan ingin melakukan penganiayaan terhadap David kembali menghubungi temannya, kali ini Shane Lukas.

"Shane kayaknya gw mau mukul orang deh, lw gw jemput temenin gw," bunyi pesan Mario Dandy kepada Shane.

Pesan itu ditanggapi Shane yang bersedia menemani. Saat itu juga, Mario Dandy meninggalkan AGH di klinik estetika untuk menjemput Shane. Saat bertemu dengan Shane di depan toko waralaba di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Mario Dandy menceritakan soal dugaan pencabulan terhadap pacarnya yang dilakukan David.

Usai mendengar cerita Mario Dandy, Shane mengatakan "Gw kalau jadi lu, pukulin aja itu, parah Den" yang dinilai sebagai "satu kesatuan kehendak" oleh jaksa di PN Jakarta Selatan. Setelah itu, mereka berdua kembali ke mall di Bintaro untuk menjemput AGH dan menunggu layanan ojek online yang mengantarkan kartu pelajar David dari rumah AGH.

Shane menerima kartu pelajar David yang diantar driver ojek online ke lobby mall atas permintaan Mario Dandy. Sementara itu, AGH menghubungi David untuk mengirimkan lokasi (share location) dengan dalih mengembalikan kartu pelajar. David yang tidak mengetahu rencana AGH, Mario Dandy, dan Shane Lukas pun membagikan lokasinya yang ternyata sedang berada di rumah RAAKT, temannya.

Saat menuju lokasi,  di dalam mobil, Shane sempat bertanya kepada AGH mengenai kebenaran peristiwa pencabulan yang disampaikan Mario Dandy kepadanya. AGH pun mengonfirmasi dugaan pelecehan itu dan mengaku dirinya diperlakukan tidak senonoh oleh David.

Baca Juga: Kuasa Hukum David Ozora Bakal Kawal Besaran Restitusi sampai Vonis Mario Dandy Inkrah

"Mangkanya om, yang kayak gini harus dikasih pelajaran, karena dia udah 17 tahun, mangkannya mending gua pukulin dibanding gua harus laporin ke hukum," ucap Mario Dandy menimpali cerita AGH.

Penganiyaan Fatal

Pukul 18.28 WIB, Mario Dandy, AGH, dan Shane yang mengendarai mobil Jeep Rubicon tiba di Perumahan Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Mario Dandy memarkirkan kendaraannya yang bernomor polisi B 120 DEN itu sekitar 20 meter dari titik lokasi yang dikirimkan David.

Sesampainya di lokasi, Shane bertanya kepada Mario Dandy tentang apa yang harus dia lakukan setelah mereka bertemu David. Ia juga bertanya, apakah dirinya perlu ikut memukul David. Mario Dandy lantas menjawab bahwa Shane hanya perlu merekam atau memvideo kekerasan terhadap DO menggunakan ponsel miliknya.

Lelaki yang belum genap setahun mengenyam pendidikan di perguruan tinggi itu lantas meminta AGH menghubungi mantan pacarnya itu agar keluar dari rumah kawannya dan menemui AGH. Saat ditanya David, AGH berbohong bahwa dia diantar tantenya menggunakan mobil Camry dan sudah di depan lokasi. 

Mario Dandy dan Shane berjalan mengikuti AGH menuju rumah teman David, RAAKT. Sesampainya di depan rumah itu, AGH mengirimkan foto kartu pelajar yang dibawanya kepada David. Namun, David tak kunjung muncul.

Dengan menggunakan ponsel AGH, Mario Dandy lantas mengirimkan pesan suara (voice note) kepada David yang menyebutkan bahwa dirinya sudah berada di depan rumah, lokasi David berada. Ia membujuk agar David segera keluar dan menemuinya. Sekitar pukul 19.00 WIB, David keluar bersama temannya, RAAKT.

RAAKT pun berkata kepada Mario Dandy agar tidak membuat keributan di area rumahnya. Setelah itu, Mario Dandy merangkul David menggunakan tangan kirinya sambil berjalan menuju mobil Rubiccon yang terparkir di pinggir jalan, sekitar 20 meter dari rumah RAAKT. 

Di belakang mobil itu, Mario Dandy mengintrogasi dan mengintimidasi David. Ia menyuruh David untuk push-up sebanyak 50 kali, namun David hanya bisa melakukannya sebanyak 20 kali. Sementara itu, Shane yang berdiri di dekat AGH di belakang mobil itu memantau situasi sekitar. 

Mario kembali menyuruh David push-up, kali ini dengan bentuk tangan mengepal di atas jalan beraspal. Setelah itu, Mario menyuruh David melakukan sikap tobat yang dicontohkan oleh Shane, yakni meletakkan kepala di jalan dengan tangan di punggung. Pada saat yang bersamaan, AGH mengambil korek di samping kepala David untuk menghidupkan rokok yang dibawanya.

Tak lama setelah itu, Shane melihat satpam perumahan datang menghampiri mereka. Ia pun memberikan sinyal isyarat kepada Mario Dandy. David pun diperintahkan untuk berdiri oleh Mario Dandy agar seolah tak terjadi apa-apa saat satpam yang datang mengendarai motor itu menghampiri mereka. Satpam bernama Abdul Rosyid itu lantas menanyai gerombolan remaja itu. Mario Dandy pun menjawab bahwa mereka ingin bertamu ke rumah RAAKT sambil menunjuk ke arah rumah teman David itu. 

Usai satpam itu pergi meninggalkan mereka, Mario Dandy kembali menyuruh David untuk mengambil sikap push-up. Saat itu, ia mengarahkan kamera ponselnya yang dipegang Shane, sebagai tanda akan dilakukan penganiayaan terhadap David. Mario juga mencolek AGH untuk mengisyaratkan agar melihat tindakan yang akan dilakukannya kepada David.

AGH dan Shane pun berdiri di sisi kanan David yang sedang dalam posisi push-up. Setelah itu Mario Dandy menendang bagian kepala sisi kanan David hingga menyebabkan remaja laki-laki itu jatuh tak sadarkan diri. Sementara itu, Shane merekam peristiwa itu menggunakan ponsel Mario Dandy, sedangkan AGH menyaksikan perbuatan Mario sambil merokok tanpa berinisiatif menolong. 

 

Seolah tak memperdulikan kondisi David yang sudah terkapar, Mario terus menganiaya korban di bagian kepala sambil mengucapkan kata makian. Ia bahkan berpose seolah melakukan tendangan bebas atau free kick ke arah korban meski kondisi korban sudah terluka parah hingga berdarah-darah. Sementara itu, Shane terus merekam perbuatan keji itu, sedangkan AGH hanya menyaksikan.

Saat kondisi David sudah tampak kritis, Shane kemudian menyerahkan ponsel yang dibawanya kepada AGH dan meminta Mario Dandy untuk berhenti. AGH pun menggantikan Shane untuk terus merekam peristiwa itu. Mario Dandy yang masih emosi pun berkata bahwa dirinya tidak takut menghabisi nyawa David. Bersamaan dengan itu, ibu RAAKT bernama Natalia Puspita Sari berteriak ke arah mereka. Saat mendengar teriakan Natalia, AGH pun menghentikan rekaman ponsel yang dibawanya.

Kondisi David Kritis hingga Amnesia

David langsung dilarikan ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter dan pemeriksaan laboratorium menunjukkan, terjadi infeksi bakteri di dalam darah David dan luka fisik di pelipis, pipi, hingga bibir.

Kondisi David tertuang dalam dokumen Visum et Repertum Nomor : 001/MR/II/MPH/2023 dari Rumah Sakit Mayapada Kuningan tanggal 27 Februari 2023. David disebutkan  menderita pembengkakan dan memar di bagian otak yang bisa menyebabkan cacat permanen. 

Berdasarkan Surat Nomor: 046/EOM/DIR/MHKN/V/2023 tanggal 11 Mei 2023 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Deasy Sugesty Muktiyani, MARS selaku Direktur Mayapada Hospital Kuningan, David mengalami kondisi amnesia, sehingga tidak dapat mengingat kejadian penganiayaan yang terjadi pada dirinya.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU