> >

Moment Anies Sebut Agak Sulit Didukung Konglomerat, karena Berujung Pemeriksaan Pajak

Politik | 22 September 2023, 23:55 WIB
Bacapres Anies Baswedan dalam acara 3 Bacapres Bicara Gagasan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (19/9/2023). (Sumber: Tangkapan layar tayangan YouTube UGM)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan mengaku agak sulit mendapat dukungan dana dari para konglomerat. 

Menurut Anies setiap konglomerat yang memberi bantuan, ujungnya akan diperiksa oleh alat negara.

Hal itu diungkap Anies saat menghadiri acara bertema 3 Bakal Capres Bicara Gagasan di Grha Saba Pramana UGM, Yogyakarta, Selasa (19/9/2023).

Saat itu Anies menjelaskan soal dana kampanye yang dilakukan Koalisi Perubahan di Pilpres 2024. Menurutnya Koalisi Perubahan tidak memiliki tim pencari dana kampanye. 

Anies malah mendorong agar penggalangan dana dilakukan di tingkat relawan. Namun uang yang terkumpul bukan buat menutupi dana kampanye pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

Baca Juga: Anies Beri Skor 5 untuk Kebebasan Berpendapat di Indonesia, Kembali Singgung 'Wakanda'

Dana tersebut dikembalikan ke relawan untuk melaksanakan kegiatan masing-masing dalam memenangkan pasangan bakal Capres-Cawapres.  

Di sisi lain pihaknya juga banyak diberi bantuan oleh pengusaha tapi bukan berbentuk uang. Semisal dipinjamkan kantor, mobil operasional hingga para staf di sekretariat perubahan yang digaji oleh orang atau perusahaan yang membantu.

Hal ini dinilai cukup untuk mengurangi beban dana kampanye yang besar. Akan tetapi bantuan yang diterima bukan dari pengusaha besar, melainkan para pengusaha menengah.

"Pengusaha yang bantu ukurannya menengah, yang besar-besar enggak ada yang berani mendekati. Semua yang besar-besar itu tidak ada yang dekat yang mendekati tengah-tengah semua," ujar Anies di acara tersebut. 

Anies mengaku pihaknya sulit mendapat bantuan dari para konglomerat lantaran takut akan diperiksa oleh alat negara. 

Baca Juga: Effendi Choiri Tegaskan NasDem Tak Takut Isu Dua Poros Pilpres 2024: Siapa Pun Lawannya, Kami Siap!

Salah satu contoh saat saat konglomerat di Jabar dan di Jateng membantu kegiatan relawan di Jabar dan Jateng. Setelah selesai 10 perusahaan milik konglomerat tersebut semua diperiksa pajaknya. 

"Apa yang terjadi takut orang membantu, padahal yang mereka kerjakan bukan bantu saya. Mereka membantu relawan, membantu untuk ada acara dan mereka biaya di daerah masing-masing bukan di tempat kita," ujarnya. 

"Itu laporannya begitu, saya tidak tahu yang memerintahkan siapa tapi fakta di lapangannya seperti itu," sambung Anies. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU