Anies, Ganjar dan Prabowo Blak-blakan Ungkap Dana Kampanye Pilpres 2024: Donasi hingga Jual Aset
Rumah pemilu | 20 September 2023, 18:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tiga bakal calon presiden di Pilpres 2024 blak-blakan mengungkap asal muasal dana kampanye untuk Pilpres 2024.
Rata-rata, ketiganya mengusung penggalangan dana mulai dari masyarakat hingga ke tingkat pengusaha.
Anies Baswedan
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan mendorong agar penggalangan dana dilakukan di tingkat relawan.
Namun, uang yang terkumpul bukan buat menutupi dana kampanye pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.
Dana tersebut dikembalikan ke relawan untuk melaksanakan kegiatan memenangkan pasangan capres-cawapres.
Di sisi lain, Anies menyebut pihaknya juga banyak diberi bantuan, tetapi bukan berbentuk uang. Semisal dipinjamkan kantor, mobil operasional, hingga penggajian para staf di sekretariat oleh orang atau perusahaan yang membantu.
Baca Juga: Anies Beri Skor 5 untuk Kebebasan Berpendapat di Indonesia, Kembali Singgung 'Wakanda'
Hal ini dinilai cukup untuk mengurangi beban dana kampanye yang besar.
Anies mengaku anggaran yang paling tinggi akan keluar saat menjelang kegiatan kampanye. Untuk menyiasati alat peraga kampanye, timnya akan menyediakan konten kampanye sehingga masyarakat dan relawan bisa mencetak sendiri.
"Kami tidak mencetak, kami menyediakan kontennya, dan kami minta kepada semua, bila Anda percaya kepada apa yang kami kerjakan dan rencanakan, bantu kami melakukan perubahan di negeri ini. Karena tidak mungkin kami kerjakan sendirian," ujar Anies di acara 3 Bakal Capres Bicara Gagasan di Grha Saba Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (19/9/2023).
Anies mengaku sejauh ini pihaknya telah mendapat bantuan dari pengusaha tingkat menengah, tapi bantuan yang diberikan, lagi-lagi bukan berupa uang, melainkan barang.
Menurutnya, tidak ada pengusaha besar yang berani mendekat untuk memberi bantuan, lantaran takut akan diperiksa oleh alat negara.
Baca Juga: Ganjar dan Prabowo Belum Umumkan Bacawapres, Isu Dua Poros di Pilpres 2024 Mencuat!
"Kami mengalami pengusaha yang bertemu dengan kami, sesudah itu mereka mengalami pemeriksaan pajak dan pemeriksaan lain. Apa yang mereka kerjakan bukan buat bantu saya. Mereka membantu relawan, membantu untuk ada acara, dan mereka biaya di daerah masing-masing, bukan di tempat kita," ujar Anies.
Ganjar Pranowo
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menjelaskan dirinya tidak terlalu memikirkan dana kampanye di Pilpres mendatang. Lantaran, hal itu disebutnya merupakan bagian tugas dari partai politik.
Ganjar menilai dirinya tidak berjalan sendirian karena ada partai yang mengusung. Ia juga meyakini, soal dana kampanye, partai telah menyiapkan melalui pembiayaan gotong-royong.
"Saya tidak diberikan tugas untuk itu (pembiayaan kampanye), maka saya berjalan saja sesuai yang ditugaskan sebagai seorang capres," ujar Ganjar di acara yang sama.
Baca Juga: Beda dengan Megawati yang Sempat Usul Bubarkan KPK, Ganjar Pranowo Bertekad Kuatkan KPK
Ganjar menambahkan, untuk menutupi besarnya biaya kampanye, tentu akan ada penggalangan dana dan donasi.
Model penggalangan dana atau donasi bisa bermacam-macam. Semisal melalui aplikasi yang bisa berkomunikasi dengan masyarakat, dan juga membuka donasi hingga menjual cendera mata.
"Donasi ini bisa dilakukan secara terbuka, yang penting transparan. Bisa akuntabel dan bisa dimintai pertanggungjawabannya," ujar Ganjar.
Prabowo Subianto
Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto tak malu-malu mengungkap ada sejumlah aset miliknya yang harus dijual untuk kebutuhan partai.
Baca Juga: Kala Presiden Jokowi Bela Menhan Prabowo soal Isu Tampar dan Cekik Wamen Pertanian
Termasuk untuk biaya kampanye, mengingat Prabowo sudah tiga kali bertarung di pilpres. Ia pernah sekali menjadi cawapres dan dua kali menjadi capres.
Namun saat ini, partai yang dipimpinnya sudah lebih maju, termasuk dalam bidang keuangan, hingga membuat Prabowo tidak repot lagi menjual aset demi kebutuhan partai.
"Sekarang partai saya yang banyak membiayai saya. Kalau saya panggil anggota saya, mereka bayar sendiri. Kalau partai semangat idealisme, dia akan bayar sendiri. Self-financing (pembiayaan mandiri, -red) sudah berjalan," ujar Prabowo di acara yang sama.
Meski begitu, Prabowo mengakui, biaya kampanye di pilpres memang sangat mahal. Untuk itu, perlu ada terobosan sebagai jalan keluar biaya politik yang tinggi dalam pemilu dan pilpres.
Baca Juga: Kata Ganjar soal Kemungkinan Rakernas PDIP Momen Umumkan Cawapres
"Harus ada, bagaimana caranya biaya politik dibuat rendah," ujar Prabowo.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV