Erick Thohir soal Karen Agustiawan Ditetapkan Tersangka KPK: Saya Tidak Mau Diskreditkan Siapa pun
Peristiwa | 20 September 2023, 16:06 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku tidak ingin mendiskreditkan eks Direktur Utama (Dirut) Pertamina Karen Agustiawan yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Erick menegaskan, perbaikan harus terus berlangsung di BUMN bukan hanya secara karakter dengan transformasi akhlak, tetapi juga good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik.
Demikian pernyataan Erick Thohir saat dikonfirmasi jurnalis KOMPAS TV Dipo Nurbahagia perihal penetapan tersangka eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan oleh KPK, Rabu (20/9/2023).
“Saya tentu tidak mau mendiskreditkan siapa pun. Tetapi sejak awal saya bilang, bahwa ketika saya dipercaya, diberi amanah sebagai pembantu beliau (Presiden Jokowi -red) untuk mentransformasi BUMN, harus ada program bersih-bersih BUMN,” ucap Erick Thohir.
“Program ini bukan hanya secara karakter dengan transformasi akhlak, tetapi juga good corporate governance,” imbuhnya.
Baca Juga: Disebut Dijodohkan Jokowi Maju Pilpres Berpasangan dengan Prabowo, Erick Thohir: Saya Tidak Tahu
Erick Thohir tidak memungkiri, sebelum dirinya menjabat sebagai Menteri BUMN, banyak sekali hal yang terjadi.
“Contoh, Waskita Beton itu kan sebelum (saya menjabat sebagai Menteri BUMN, -red). Kemarin ada istilah PMN (penyertaan modal negara, -red) belum digunakan. Kan ada pemberitaan juga bilang, 'Oh, ini jaman Pak Erick sibuk.' Lah, PMN itu tahun 2015 dan ada audit BPK-nya, cuma sekarang suka diputarbalikkan,” jelas Erick.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa ia berupaya menegakkan transparansi struktur sistem BUMN.
“Saya jamin, di jaman saya ini, benar-benar saya ini, saya berusaha menjaga struktur sistem transparan dan baik, seperti yang saya lakukan di sepak bola. Ini kan uang rakyat, makanya saya pastikan BUMN tidak berbisnis dengan rakyat,” terang Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu.
Menurut Erick, keberadaan BUMN sebaiknya tidak sebatas mendukung pertumbuhan ekonomi harus 5%, tetapi menjaga disparitas atau jarak antara kaya dan miskin.
Baca Juga: Kata Erick Thohir soal Rumor Dipasangkan dengan Prabowo atau Ganjar: Kalau Jodoh Pasti Bertemu
“BUMN hadir membangun ekosistem dengan berbagai pihak untuk melindungi UMKM. Tulang punggungnya UMKM. Kemarin ada isu-isu e-commerce, BUMN mengambil posisi kita bangun infrastruktur melalui Telkom,” kata Erick.
“Tapi Telkomselnya saya tuntut jadi agregator perlindungan kepada UMKM. Karena ekonomi digital kita yang tembus Rp4.500 triliun, kita hanya jadi market saja.”
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV