Sebelum Ditangkap Tenaga Ahli Kominfo Sempat Bersaksi hingga Bantah Serahkan Uang ke Johnny G Plate
Hukum | 20 September 2023, 10:10 WIB"Keterangan yang di BAP iya (mengaku menerima), karena yang terjadi sebenarnya memang saya tidak menerima Yang Mulia," ujar Walbertus.
Mendengar keterangan itu Hakim Fahzal lantas membacakan BAP Walbertus nomor 22 yang menjelaskan Walbertus pernah menerima uang Rp200 juta sejak Maret 2021 sampai Oktober 2022 dari Happy Endah Palupy yang merupakan kepala bagian TU pada Kominfo di ruang kerja Happy.
Di sana Happy menjelaskan sumber uang tersebut dari Bakti. Uang tersebut ditempatkan dalam goodybag dan selanjutnya diserahkan ke terdakwa Johnny G Plate selaku Menkominfo.
"Keterangan yang saya sampaikan tidak benar Yang Mulia," ujar Walbertus.
"Terus ini dari siap sampai ada kalimat seperti ini, saudara tidak baca dulu BAP-nya lalu gimana. Coba terangkan," tanya hakim lagi.
Baca Juga: Kejagung Tetapkan 3 Tersangka Baru di Kasus Korupsi BTS 4G Kominfo, Begini Peran Mereka
Keterangan Palsu
Terpisah Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Kuntadi menjelaskan, penangkapan Walbertus bermula dari informasi yang didapat oleh JPU dalam sidang tersebut.
Walbertus diduga telah memberikan keterangan palsu dalam proses penyidikan. Sebab, apa yang disampaikan Walbertus di muka persidangan berbeda dengan yang dikemukakan di hadapan penyidik dan tercatat di BAP.
"WNW (Walbertus Natalius Wisang) diduga melakukan perbuatan tindak pidana melanggar ketentuan Pasal 21 atau 22 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi," ujar Kuntadi di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta, Selasa malam.
Kutadi menambahkan pihaknya memiliki waktu 1x24 jam untuk menetapkan kasus dugaan kesaksian palsu ini naik ke penyidikan dan menetapkan Walbertus sebagai tersangka.
Baca Juga: Hakim Fahzal Hendri Sindir Sespri Johnny G Plate: Terima Rp50 Juta Sebulan, Tak Bagi ke yang Lain?
"Kami memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan sikap apakah yang bersangkutan memenuhi syarat melakukan tindak pidana," ujar Kuntadi.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV