> >

Ditanya soal Konflik Agraria, Ganjar Pranowo Cerita Pengalamannya Jadi Gubernur: Kuncinya Mitigasi

Politik | 18 September 2023, 21:40 WIB
Bakal calon presiden (bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo saat mengisi Kuliah Kebangsaan yang digelar hari ini, Senin (18/9/2023) di Balairung, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. (Sumber: Tangkapan layar kanal youtube TVUI)

DEPOK, KOMPAS.TV - Bacapres Ganjar Pranowo berbicara tentang konflik agraria yang marak beberapa tahun belakangan di Indonesia. Kandidat yang diusung PDI Perjuangan itu menyebut kunci mengatasi konflik agraria adalah mitigasi.

Ganjar ditanya soal konflik agraria usai mengisi kuliah kebangsaan di Fakultas Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (18/9/2023).

“Ini pengalaman saya. Kenapa konflik-konflik itu muncul? Pada saat sebuah pekerjaan dilaksanakan, sangat jarang kita melakukan mitigasi apa yang akan terjadi. Kedua, bagaimana penghormatan terhadap hak mereka,” kata Ganjar Pranowo di UI, Senin (18/9).

Baca Juga: Mahasiswa UI Tanya soal Petugas Partai, Ganjar Tanya Balik: Kamu Ikuti Saya 10 Tahun Jadi Gubernur?

Ganjar kemudian menceritakan pengalamannya dalam sebuah proyek pembangunan jalan tol saat masih menjabat Gubernur Jawa Tengah. Namun, politikus 54 tahun itu enggan mengidentifikasi secara detail proyek yang diceritakan tersebut.

Kata Ganjar, saat itu kontraktor hendak membangun jalan tol secara lurus dan menggusur perkampungan warga. Ia pun meminta analisis konfik dilakukan terlebih dulu untuk memitigasi konflik agraria.

"Mitigasi itulah yang kemudian penting untuk mencegah, sehingga saya sampaikan kepada Menteri PU (Pekerjaan Umum) atau Menteri Perdagangan, (Menteri) Investasi, saya sampaikan, ‘Coba Anda rekrut karyawan yang tidak semuanya insinyur’,” kata Ganjar.

"Tolonglah (rekrut) antropolog, tolonglah sosiolog, tolonglah psikolog, agar kemudian dia bisa menjelaskan, menjelaskan lebih dulu. Dan kadang-kadang pemerintah nggak mau, capek menjelaskan,” lanjutnya.

Eks Gubernur Jawa Tengah itu menambahkan, sekarang pemerintah bersedia lebih bersabar dalam proyek pembangunan yang menggusur warga. Penanganan itu mencakup soal mafia tanah dan tranparansi pekerjaan.

"Bahkan bukan lagi transparan sekarang, telanjang. Maka kalau mitigasi itu bisa dilakukan, sebenarnya mencegah jauh lebih baik,” kata Ganjar.

Ia menegaskan, berdasarkan pengalamannya di Jawa Tengah, pendekatan kepada warga sebelum proyek, penting dilakukan. Ia menyebut pemerintahannya pernah melakukan pendekatan ke warga hingga dua tahun.

"Saya bilang, ‘Tidak ada boleh kekerasan lagi, institusi Anda tidak boleh lakukan lagi, Anda tidak boleh lakukan, jangan ada orang masuk ke sana,’” kata Ganjar.

"Terus saya kirim negosiator. Siapa mereka? Kalau boleh saya sebut semacam lobbyist, dan terus kita praktikan, alhamdulillah selesai,” lanjutnya.

Baca Juga: Mengaku Dekat, Begini Kata Ganjar Soal Kemungkinan Ridwan Kamil Jadi Bacawapres


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU