Pemeriksaan Wulan Guritno Terkait Judi Online Belum Selesai, Bareskrim: Dilanjutkan Pekan Depan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol. Adi Vivid Agustiadi Bachtiar mengatakan,  pemeriksaan terhadap aktris Wulan Guritno terkait dugaan promosi judi online belum selesai.

Menurut penjelasannya, hal itu dikarenakan pemeran film Jakarta vs Everybody itu mengajukan penundaan saat menjalani pemeriksaan pada hari ini, Kamis (14/9/2023).

"(Pemeriksaan) belum selesai," kata Vivid dalam keterangannya.

"Yang bersangkutan (Wulan) mengajukan penundaan pemeriksaan minggu depan," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan pemeriksaan Wulan akan dilanjutkan pekan depan.

Kendati demikian, Vivid tidak merinci lebih lanjut soal kapan waktu pasti pemeriksaan lanjutan bagi aktris 42 tahun tersebut.

"(Pemeriksaan) akan dilanjutkan minggu depan," jelasnya.

Adi Vivid tidak menjelaskan lebih lanjut soal alasan Wulan mengajukan penundaan pemeriksaan.

Ia hanya mengatakan dalam pemeriksaan yang dilakukan hari ini, baru 23 pertanyaan yang disampaikan penyidik kepada Wulan.

"Pemeriksaan terhadap WG dimulai jam 11.00 dan baru menjawab 23 pertanyaan," ucapnya dikutip dari Antara.

Seperti diketahui, Wulan Guritno telah memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri terkait dugaan promosi judi online pada hari ini, Kamis (14/9/2023).

Wulan bersama timnya tiba di Bareskrim sekitar pukul 10.40 WIB dan keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 17.10 WIB.

Usai diperiksa penyidik Bareskrim, Wulan memilih untuk irit berbicara.

Baca Juga: Wulan Guritno usai Diperiksa Penyidik Bareskrim: Aku Senang Dikasih Ruang untuk Klarifikasi

Ibu tiga anak itu menyampaikan dirinya merasa lega telah menjalankan tanggung jawabnya memberikan keterangan sesuai panggilan penyidik.

"Aku hari ini senang banget bisa bertanggung jawab memenuhi panggilan untuk klarifikasi dan aku senang banget dikasih ruang untuk klarifikasi," kata Wulan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/9).

Tak banyak berkomentar, ia hanya menyampaikan terima kasih kepada penyidik Bareskrim karena telah profesional, memberikan ruang untuknya menyampaikan klarifikasi terkait promosi judi online atau daring.

"Dan pastinya aku berterimakasih untuk penyidik Bareskrim Polri, sangat profesional," ucapnya.

Usai memberikan keterangan kepada awak media, Wulan memilih langsung pergi dan tidak menjawab satu pun pertanyaan yang dilontarkan.

"Sekarang aku sudah harus ke pekerjaan berikutnya," ungkap Wulan.

Sebagai informasi, dugaan Wulan Guritno terlibat dalam kasus judi online ini bermula dari video yang viral pada 2020 lalu. Akun X (dulu Twitter) @partaisocmed mengunggah video tersebut.

Dalam video tersebut, artis berusia 42 tahun itu diduga mempromosikan situs judi online bernama Sakti123.

Menurut Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid Agustiadi, Wulan Guritno diduga mempromosikan situs judi online yang dibuat sejak tahun 2020.

"Terkait artis WG, setelah ditelusuri itu dibuat tahun 2020, untuk website-nya sampai saat ini masih ada," kata Brigjen Adi Vivid, Rabu (30/8).

"Artinya kami akan melakukan klarifikasi, kami panggil yang bersangkutan, kami lihat unsur-unsurnya terpenuhi atau tidak," imbuhnya.

Ia pun mengimbau agar seluruh figur publik, termasuk artis, pemengaruh (influencer), selebgram, dan sebagainya untuk berhenti mempromosikan situs judi online di media sosial masing-masing.

"Saya sudah tegas mengatakan kepada teman-teman influencer, artis-artis, kemudian selebgram, untuk stop saat ini juga untuk mempromosikan judi online," tegasnya.

Di sisi lain, Manajer Wulan Guritno, Bucie Lee, telah membantah jika sang artis mempromosikan situs judi online.

Bucie menjelaskan bahwa Wulan mengira hanya mempromosikan game online.

 

"Mbak Wulan merupakan korban, karena dia mendapat informasi bahwa itu adalah game online yang dipromosikan oleh banyak sekali artis-artis besar lainnya," kata Bucie Lee, Jumat (1/9).

Baca Juga: Momen Wulan Guritno Tebar Senyum dan Dikawal Polisi saat Tiba di Bareskrim Polri

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Antara.