> >

Mengaku Paham Politik Penuh Siasat, SBY Bilang yang Terjadi Saat Ini di Luar Batas Kepatutan, Kasar

Rumah pemilu | 1 September 2023, 20:37 WIB
SBY mengaku dirinya pernah dua kali menjadi calon presiden (capres) dan paham bahwa politik penuh strategi dan siasat. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku dirinya pernah dua kali menjadi calon presiden (capres) dan paham bahwa politik penuh strategi dan siasat.

Hal itu disampaikannya saat memimpin pertemuan dengan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

Dalam penjelasannya, SBY merasa ditelikung oleh Anies Baswedan dan mitra koalisinya, namun ia mengaku bersyukur.

“Saya yakin ini rencana Tuhan, dan rencana Tuhan selalu lebih indah dari rencana manusia. Insya Allah kita akan mendapatkan yang lebih baik di masa depan,” ucapnya.

Baca Juga: SBY Yakin Ada Pihak yang Ingin Pilpres 2024 Hanya 2 Pasangan Calon: Jangan Ada Dusta di Antara Kita

“Di sisi lain, meskipun kita dibeginikan oleh capres Anies dan mitra koalisi kita, tapi sesungguhnya kita harus bersyukur, bersyukur pada Allah SWT, bersyukur kepada Tuhan yang mahakuasa.”

Ia kemudian menjelaskan alasan pihaknya bersyukur setelah ditelikung dan ditinggalkan oleh Anies dan mitra koalisi.

“Mengapa? Ini alasan saya, ya memang kita ditelikung dan ditinggalkan seperti ini, sekarang.”

“Bayangkan, kalau ditelikungnya kita ini, ditinggalkannya kita ini satu dua hari sebelum batas pendaftaran di KPU, bayangkan seperti apa, kita masih ditolong oleh Allah, kita diselamatkan oleh sejarah,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, SBY menyebut bahwa dirinya juga mengerti politik dan pernah dua kali menjadi capres.

“Kalau saya harus berterus terang, sebetulnya saya tidak naif ya, saya juga mengerti politik, saya pernah jadi capres dua kali, saya pernah bersama-sama membangun koalisi dengan mitra, dan tidak ada yang saya rasakan seperti yang terjadi tiga hari yang lalu itu.”

“Saya mengerti, kita semua mengerti, politik itu memang penuh strategi, penuh siasat, caranya banyak, tapi saya tidak menyangka kalau tindakan itu sejauh ini,” ucapnya.

Menurut SBY yang terjadi saat ini melebihi batas kepatutan moral dan etika politik.

“Menurut saya, melebihi batas kepatutan moral dan etika dalam politik, kasar.”

Ia pun menyebut bahwa sebenarnya beberapa waktu lalu beberapa pihak telah menanyakan padanya mengenai orang-orang yang berkoalisi dengan Partai Demokrat.

“Sebenarnya beberapa teman sudah mengingatkan saya, agak lama, baik dari kalangan kader Demokrat maupun dari luar Demokrat.”

“Begini, ‘Pak SBY, Pak SBY benar-benar percaya kepada orang itu, atau kepada orang-orang itu?’ Saya jawab dengan praduga yang baik, prasangka yang baik, saya jawab saya percaya,” kata SBY.

Saat itu, kata SBY, orang yang menanyakan kepercayaannya tersebut mengatakan bahwa ia bisa melihatnya nanti.

“Kalau saya ingat kembali yang sudah diingatkan teman-teman itu, lebih dari satu, keputusan sepihak kemarin itu, saya boleh mengatakan keputusan gelap seperti itu, tidak sesuai dengan rules kesepakatan, ternyata barangkali mengandung kebenaran.”

“Anggaplah kita salah kali ini, tetapi kita belajar, mudah-mudahan kita tidak salah lagi ke depan, dan mudah-mudahan dengan izin Allah dan ikhtiar kita, kita juga tidak kalah nantinya,” ujarnya.

Sebelumnya, dalam rapat tersebut, anggota Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang juga kader Partai Demokrat, Iftitah Sulaiman, membacakan pers rilis partai tersebut.

Baca Juga: Partai Demokrat Resmi Keluar dari Koalisi Perubahan dan Cabut Dukungan pada Anies Baswedan

“Pertama, kemarin 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” ucapnya membacakan.

“Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh.”

Pihak Partai Demokrat, lanjut dia, telah mengonfirmasi informasi tersebut pada Anies Baswedan, pada Kamis (31/8/2023) yang membenarkan kabar itu.

“Dua, hari ini kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan, ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar.”

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU