> >

Demokrat Nilai Duet Anies-Muhaimin Keputusan Sepihak, Surya Paloh: Harapan Kita ke Arah Positif

Politik | 1 September 2023, 05:20 WIB
Kolase bakal calon presiden Anies Baswedan dan ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Partai NasDem dan PKB dikabarkan telah melakukan kerja sama politik untuk pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024. (Sumber: Tribunnews.com)

Namun dirinya tidak bisa melarang partai yang ingin mundur sebagai anggota Koalisi Perubahan. Keluarnya partai dari KPP merupakan hak dari partai dan perlu dihormati.

Baca Juga: Pernyataan Lengkap Demokrat Ungkap Pengkhianatan Anies dan Nasdem

"Kenapa kita harus paksakan bubar kalau dia bisa bertahan baik, bagus berkembang. Syukur-syukur apa yang direncanakan bisa tercapai," ujar dia. 

"Saya hormati (jika Partai Demokrat keluar KPP), apalagi yang harus saya katakan? Kalian lihat, kira-kira model saya ini kira-kira ada bakat sebagai pengkhianat atau tidak? itu saja. Tapi saya hormati itu," sambung Surya Paloh. 

Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, wacana duet Anies-Muhaimin ini dibuka oleh Partai Demokrat. DPP Partai Demokrat mendapat informasi Anies sudah memilih pendampingnya di Pilpres 2024 yakni Muhaimin Iskandar.

Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menjelaskan pada Rabu (30/8) DPP Partai Demokrat mendapat informasi dari Sudirman Said, juru bicara Anies Baswedan yang juga anggota tim 8 KPP, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Keputusan itu tidak terlepas dari pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Anies pada Selasa (29/8) malam dan menetapkan Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.

Baca Juga: Anies Disebut Sudah Tunjuk Muhaimin Jadi Cawapres, Demokrat: Keputusan Sepihak Inisiatif Surya Paloh

Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, sambung Teuku, Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya.

DPP Partai Demokrat menilai langkah sepihak tersebut merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan dan pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol.

"Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," ujar Teuku dalam pesan tertulisnya, Kamis (31/8).

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU