> >

Kemenkes Ungkap 6 Penyakit yang Berkaitan dengan Polusi Udara, Kasus ISPA Meningkat

Humaniora | 30 Agustus 2023, 11:21 WIB
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mewajibkan seluruh pemerintah daerah yang tingkat polusi udara di wilayahnya tinggi, untuk menyediakan pasokan masker. Menurut Kemenkes ada peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) seiring menurunnya kualitas udara dan peningkatan polusi udara. (Sumber: KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan adanya peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) seiring menurunnya kualitas udara dan peningkatan polusi udara.

Kasus ISPA di wilayah DKI Jakarta mencapai 100 ribu kasus per bulan. Jumlah kasus ISPA di wilayah Jabodetabek per Agustus 2023 mencapai 200 ribu kasus.

Kabiro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa ada enam penyakit yang berhubungan dengan infeksi saluran pernapasan dan terjadinya peningkatan polusi udara.

Baca Juga: Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini Terburuk Kedua di Dunia, Masih Tergolong Tak Sehat

Penyakit ini dibagi ke dalam dua jangka waktu, yakni jangka pendek dan jangka panjang.

“Dari data dan studi yang ada, ada 6 penyakit yang berhubungan dengan kualitas udara. Dalam jangka waktu dekat, terjadi pneumonia, infeksi yang sampai dengan ke paru,” kata Nadia dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Rabu (30/8/2023).

“Ini harus diwaspadai kelompok rentan pada anak-anak di bawah usia 17 tahun dan lansia yang memiliki komorbid. Ini bisa menyebabkan fatalitas yang cukup tinggi,” sambungnya.

Selain itu, ISPA dan asma juga masuk ke dalam penyakit akibat polusi udara yang bisa muncul dalam jangka pendek. Nadia memaparkan gejala ISPA, yakni batuk, pilek, dan sakit tenggorokan yang bisa hilang dalam waktu 5-7 hari.

Untuk penderita asma, paparan polusi udara bisa menyebabkan serangan asma yang lebih sering. Asma juga bisa meningkatkan risiko terkena pneumonia.

“Dalam jangka panjang, kanker paru, tuberkulosis, paru obstruktif kronik,” ujar Nadia.

Baca Juga: Tekan Polusi Udara, Heru Budi Wajibkan 300 Gedung Pasang Water Mist, Biaya Ditanggung Masing-masing

Saat ini, Kemenkes mengajak masyarakat untuk menerapkan 6M+1S untuk mencegah dampak dari polusi udara.

Berikut rincian 6M+1S:

  1. Memeriksa kualitas udara melalui aplikasi atau website.
  2. Mengurangi aktivitas luar ruangan dan menutup ventilasi rumah/kantor/sekolah/tempat umum di saat polusi udara tinggi.
  3. Menggunakan penjernih udara dalam ruangan
  4. Menghindari sumber polusi dan asap rokok
  5. Menggunakan masker saat polusi udara tinggi
  6. Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
  7. Segera konsultasi daring/luring dengan tenaga kesehatan jika muncul keluhan pernapasan

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU