> >

Cerita Ibunda Imam Masykur Tak Sanggup Lihat Jenazah Anaknya

Hukum | 29 Agustus 2023, 11:44 WIB
Fauziah, ibu kandung Imam Masykur (25), memperlihatkan surat laporan polisi atas kematian putranya di rumah mereka di Desa Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Minggu (27/8/2023). (Sumber: Dok. Keluarga via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Fauziah, ibunda korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres, menceritakan momen saat dirinya mengetahui kematian anaknya, Imam Masykur (25).

"Ibu sempat pergi ke Jakarta, mencari anak ibu yang belum ketemu. Sampai ibu ke Jakarta, beberapa hari baru ada informasi bahwa anak ibu sudah meninggal, dari polisi," kata Fauziah dalam dialog Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Selasa (29/8/2023).

Dia pun mengaku pernah mendatangi rumah sakit tempat jenazah Imam berada. Namun ia tak sanggup membuka penutup jenazah anaknya itu.

"Iya, ke rumah sakit datang, tapi ibu nggak sampai hati membuka, menengok wajah dan badan anak ibu, nggak sanggup," ungkapnya.

Sebelum datang ke Jakarta, Fauziah mengaku menerima telepon dari anaknya yang meminta kiriman uang sebesar Rp50 juta.

Setelah menerima telepon dari sang anak, dia mengatakan berupaya mencari pinjaman uang kepada saudara-saudaranya. 

Akan tetapi, sebelum uang sempat terkumpul, ia tak pernah mendapatkan telepon dari Imam Masykur lagi.

"Sempat kami mengupayakan, minta-minta uang ke saudara-saudara kami," urainya.

"Belum sempat terkumpul, putus hubungan, nggak ada telfon-telfon lagi," imbuhnya.

Baca Juga: Ibu Korban Kasus Pembunuhan Terduga Paspampres Tak Tahu Anaknya Punya Masalah di Jakarta

Ia pun mengaku tak memiliki kecurigaan atau firasat apa pun terkait kondisi anaknya di Jakarta.

"Menurut feeling, anak ibu orang baik. Nggak ada masalah apapun," kata warga Aceh ini.

Saat ditanya, apakah ada kecurigaan anaknya punya masalah dengan anggota TNI maupun Paspampres, Fauziah mengatakan tak ada.

"Tidak, tidak ada," jawab warga Desa Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh itu.

Ia mengaku hanya mengetahui anaknya membuka usaha kosmetik di Jakarta.

"Pertamanya dia jualan sama orang. Baru beberapa bulan dia punya sendiri," kata Fauziah.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU