> >

Masuk Tahun Politik, MUI Ingatkan Dai Jangan Terpecah Belah

Rumah pemilu | 25 Agustus 2023, 04:00 WIB
Kondisi kantor MUI usai insiden penembakan dijaga ketat oleh polisi, Selasa (2/5/2023) sore. (Sumber: Kompas TV/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pemilihan Umum (Pemilu) tinggal menghitung bulan. Kampanye akan mulai masif dilakukan oleh para kandidat bakal calon presiden, partai politik dan calon anggota legislatif. 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) selaku organisasi yang menaungi ormas Islam, para dai dan ulama, berharap peran dai dalam menjaga ukhuwah persatuan dari politik identitas dan pecah belah umat.

Hal itu disampaikan Ketua MUI bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis dalam acara "Silaturahim dan Halaqah Dakwah"  di Kantor Walikota Jakarta Selatan, Kamis (24/8/2023) sore. Dia dia mengigatkan agar para dai waspada dan menjauhi kepentingan politik tertentu yang mendekatinya.

Baca Juga: Iran Gempar! Ulama Senior Syiah Ditembak Mati di Bank


 
Dalam kegiatan bertajuk “Urgensi Peran Dai dan Dewan Kemakmuran Masjid dalam menjaga Ukhuwah di Tahun Politik”, kiai cholil menyampaikan, sebagai manusia, semua bebas berpolitik, termasuk dai.

Namun, kata dia, jangan sampai peran dai dalam berpolitik membuatnya lupa tugasnya sebagai dai untuk menjaga persatuan dan persaudaraan umat.

“Dai boleh saja berpolitik, boleh saja jadi jurkam, tapi ingat dalam berkampanye harus tetap jaga ukhuwah umat. Jangan sampai memecah belah umat dengan politik identitas,” ujar Kiai Cholil dalam keterangan tertulis Kamis (24/8/2023), dikutip dari situs mui.or.id.

Dia pun juga berpesan kepada para dai agar tidak salah dalam memahami istilah politik identitas dan identitas politik.

Menurutnya, politik identitas adalah salah satu cara yang menggunakan suatu identitas untuk memecah belah umat. Sedangkan identitas politik merupakan hak yang melekat kepada tiap seseorang.

“Politik identitas itu tidak boleh, karena politik identitas ini memecah belah umat dengan narasi politik kebencian baik dari segi suku, ras maupun agama. Adapun identitas politik itu adalah hak kita semua, kita boleh punya identitas kepartaian, identitas agama atau lainnya,” ucap Kiai Cholil.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU