> >

Kader PSI Akan Pakaikan Jaket ke Gibran Saat Kopdarnas, PDIP: Mereka Tak Mengerti Etika Politik

Politik | 24 Agustus 2023, 14:30 WIB
Momen ketika Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka disodorkan jaket Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Tennis Indoor, Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam. (Sumber: YouTube PSI/Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS TV - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menolak dipakaikan jaket oleh kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saat acara Kopdarnas DPP PSI di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023). 

Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menilai peristiwa itu seharusnya tak mesti terjadi bila kader PSI mengerti sebuah etika politik. 

"Saya justru menyayangkan panitia Kopdarnas PSI yang tidak mengerti etika politik. Mereka sudah sangat paham bahwa Mas Gibran adalah kader PDI Perjuangan, lantas kenapa Panitia Kopdarnas PSI memakaikan seragam PSI yang nota bene Mas Gibran bukan kader PSI," kata Said dalam keterangannya, Kamis (24/8/2023). 

"Hal ini tentu tidak elok. Sekali lagi saya hormat kepada Mas Gibran yang menolak memakai seragam partai lain, sekaligus menghargai Ketum PSI yang justru memakai etika politik, bahwa mas Gibran adalah kader PDI Perjuangan," ujarnya. 

Baca Juga: Inilah Detik-Detik Gibran Tolak DIpakaikan Jaket PSI Saat Kopdarnas

Menurut dia, kedatangan putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu diundang karena prestasinya dalam memimpin Kota Solo. 

"Kami maknai sebagai cara kepemimpinan beliau, yang supel, mudah bergaul, dan merangkul banyak pihak. Model kepemimpinan seperti inilah yang bisa menjadi teladan, dan cerminan kepemimpinan dibutuhkan di masa depan, khususnya dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin tidak mudah."

"Sebab dengan jalan persatuan, itulah modal dasar terbanggunnya kerja gotong royong sebagai jiwa penting Pancasila," ujarnya. 

Selain itu, kata dia, Gibran juga mengajak anak anak muda untuk tidak alergi politik. Sebab, dengan berpartisipasi semakin banyak pada ranah politik, menandakan iklim demokrasi di Indonesia semakin baik.

"Ajakan ini tentu makin baik bagi tumbuhnya demokrasi ke depan, artinya semakin banyak generasi masa depan peduli terhadap politik, tentu memberi harapan baik bagi kualitas pemilih dan yang dipilih karena dengan peduli mengandaikan tuntutan literasi politik makin baik."

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU