Bacakan Pleidoi, Mario Dandy Minta Maaf ke David: Hanya Rasa Bersalah yang Saya Rasakan Saat Ini
Hukum | 22 Agustus 2023, 11:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Terdakwa Mario Dandy Satriyo menyampaikan permohonan maaf kepada David Cristalino David Ozora saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (22/8/2023).
Anak bekas pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI, Rafael Alun Trisambodo ini, mengaku hanya penyesalan dan rasa bersalah yang ia rasakan saat ini.
"Pertama-tama dengan rasa penyesalan yang mendalam dan hati yang tulus saya ingin menyampaikan permohonan maaf dan rasa prihatin saya kepada saudara Cristalino David Ozora dan keluarga atas dampak dari perbuatan yang telah saya lakukan," kata Mario.
"Saya menyadari tidak ada satupun yang dapat saya perbuat untuk merubah segala sesuatu yang terjadi. Hanya penyesalan dan rasa bersalah yang selalu saya rasakan saat ini," sambungnya.
Kendati demikian, Mario mengatakan hal tersebut tidak menghentikannya untuk selalu meminta pengampunan kepada Tuhan dan memohon agar David dapat segera pulih dan diberikan kesehatan.
"Saya meyakini pemulihan terhadap saudara David dapat terjadi sebagaimana yang tertulis pada Al Kitab Lukas 1 Ayat 37 'Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil'," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya Jaksa penuntut umum (JPU) telah menuntut Mario Dandy dengan hukuman pidana 12 tahun penjara dalam kasus penganiayaan berat berencana terhadap Cristalino David Ozora.
Jaksa menyatakan Mario terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan penganiayaan berat berencana terhadap David.
Baca Juga: Hari Ini, Mario Dandy Bacakan Pleidoi usai Dituntut 12 Tahun Bui dalam Kasus Penganiayaan David
"Menuntut supaya majelis hakim PN Jaksel yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan, menyatakan, terdakwa Mario Dandy Satriyo terbukti bersalah melakukan kejahatan penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu," kata jaksa, di PN Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV