Hasto Sebut PDIP akan Umumkan Sanksi untuk Budiman Sudjatmiko: Pilihannya Mundur atau Dipecat
Politik | 20 Agustus 2023, 15:44 WIBBALIKPAPAN, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan atau Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan partainya akan mengumumkan sanksi terhadap Budiman Sudjatmiko pada Senin (21/8/2023).
Sanksi tersebut diberikan buntut dari keputusan Budiman Sudjatmiko yang terang-terangan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden atau capres pada Pemilu 2024 mendatang.
Menurut Hasto, sanksi kepada Budiman Sudjatmiko akan disampaikan oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun. Ia memastikan partainya akan mengambil tindakan tegas.
Baca Juga: Pertarungan Caleg di Dapil Neraka Jakarta III: Politisi, Musisi, Presenter TV hingga Eks Wakapolri
“Nanti, Pak Komarudin akan mengumumkan. Yang jelas, partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai,” kata Hasto di sela-sela Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III DPD PDIP Kalimantan Timur di Balikpapan, Minggu (20/8/2023).
“Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan.”
Lebih lanjut, Hasto mengatakan bahwa PDI Perjuangan selalu mengedepankan etika politik, terutama saat merekrut para kadernya.
Setiap kader PDIP, kata dia, memutuskan untuk bergabung karena didasari atas kesukarelaan, bukan karena iming-iming dari pihak lain.
Terlepas dari langkah Budiman, Hasto meyakini PDI Perjuangan justru semakin solid dalam mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden. Ganjar saat ini juga didukung oleh PPP, Perindo, dan Hanura.
Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Berharap PDIP Paham Keputusannya Dukung Prabowo untuk Bangun Aliansi Strategis
“Langkah-langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan,” ujar Hasto.
Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko mengumumkan dukungannya terhadap Prabowo Subianto dalam acara relawan Prabowo-Budiman (Prabu) Bersatu di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023).
Budiman mengumumkan itu saat dia masih berstatus kader PDI Perjuangan, sementara Prabowo merupakan bakal calon presiden yang diusung oleh Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Partai-partai pendukung Prabowo tersebut diketahui tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Budiman sebelum mengumumkan dukungannya itu bertemu dengan Prabowo di Kertanegara, Jakarta, pada 18 Juli 2023.
Baca Juga: Terungkap! Usai Bertemu Ganjar, Cak Imin Mengaku PKB Diajak Gabung ke Koalisi PDI-P
Selepas pertemuan itu, Prabowo dan Budiman mengaku punya cara pandang yang sama atas berbagai persoalan bangsa.
Beberapa hari setelah pertemuan itu, PDIP memanggil Budiman untuk memberikan klarifikasi atas pertemuan dia dengan Prabowo.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun selepas pemeriksaan di Jakarta pada 28 Juli 2023 menyampaikan partai tidak menjatuhkan sanksi dan hanya memberi peringatan kepada Budiman.
Baca Juga: Sandiaga Uno Mengaku Tak Berharap Dipinang Ganjar Jadi Cawapres: Saya Malu Minta-minta Jabatan
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV