Hasto PDIP: Kebijakan Presiden Jokowi soal Food Estate Bagus, tapi Implementasinya Tidak
Politik | 17 Agustus 2023, 14:59 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengakui kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait proyek food estate atau lumbung pangan, bagus. Sayangnya, kata dia, dalam pengerjaannya diduga terjadi penyalahgunaan.
"Jadi kebijakan (food estate) dari Bapak Presiden itu bagus hanya implementasinya tidak baik. Sama dengan infrastruktur itu bagus, implementasinya baik," kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2023).
Hasto mengatakan pihaknya sedang melakukan kajian ihwal pelaksanaan program food estate.
Baca Juga: Puan Minta DPR Tanyakan Progres Proyek Food Estate kepada Pemerintah
Bahkan, dalam waktu dekat, kata dia, beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau non-governmental organization (NGO) akan memberikan data-data terkait dugaan adanya kesalahan dalam proyek food estate.
"Kemarin ada beberapa NGO yang juga menghubungi kami dan akan menyiapkan ya berbagai data-data ya terkait dengan implementasi yang tidak baik," ujarnya.
Sebelumnya, politikus senior Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menilai proyek food estate atau lumbung pangan sebagai bagian dari kejahatan lingkungan.
Menurut Bambang, pernyataan itu tudingan yang tak berdasar. Ia pun menyayangkan pernyataan itu keluar dari seorang elite politik seperti Hasto.
Saat ini, menurut dia, jumlah luas hutan di Indonesia ada 125,8 juta hektare.
Lalu, jumlah luasan yang akan difungsikan sebagai lahan yang diusahakan untuk ketahanan pangan, kata dia, relatif sangat kecil bila dibandingkan dengan luasan hutan yang ada di Kalimantan tengah sebesar 10,3 juta hektare.
Apalagi, imbuhnya, jika dibandingkan dengan luas hutan seluruh Indonesia yang mencapai 125,8 juta hektare.
Baca Juga: Hasto Sebut Food Estate Proyek Kejahatan Lingkungan, Politisi Gerindra: Tudingan Tak Berdasar
"Tudingan itu tak berdasar. Rupanya Pak Hasto lupa bahwa hutan yang sudah dibabat untuk kelapa sawit di Indonesia ada sekitar 15 juta hektare, dan hutan yang sempat rusak terbakar di tahun 2015 sebesar 2,61 juta hektare," kata pria yang karib disapa BHS itu dalam keterangannya, Rabu (16/8/2023).
"Demikian juga hutan produktif yang digunakan untuk kepentingan penambangan batu bara di Indonesia dengan produksi penambagan sebesar 687 juta ton per tahun, jadi sudah berapa ratus ribu atau juta hektare hutan yang dibabat akibat penambangan batu bara tersebut," sambungnya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV