Jokowi Sebut Presiden Berikutnya Harus Maraton Bukan Sprint, Siapa yang Dimaksud?
Rumah pemilu | 10 Agustus 2023, 16:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo mengharapkan penerus kepemimpinan Indonesia haruslah yang memiliki keberanian melakukan hilirisasi industri.
Hal ini ditekankan Presiden Jokowi saat berbincang dengan para pemimpin redaksi media massa di Istana Negara, Kamis (10/8/2023).
"Pemimpin setelah saya, yang akan jadi Presiden berikutnya, harus punya keberanian meneruskan proyek-proyek hilirisasi."
"Presiden ke depan itu harus bisa lari maraton, bukan sprint,” tegas Jokowi.
Saat ditanya Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosianna Silalahi, apakah presiden seperti itu berasal dari sipil atau militer?
Jokowi menjawab, "Bisa sipil, bisa militer," katanya sambil tertawa.
Jokowi menegaskan, presiden berikutnya juga harus berani melawan tekanan Uni Eropa yang menggugat larangan ekspor bahan mentah.
“Jangan mau takut dengan tekanan Uni Eropa yang menggugat kita di arbitrase soal larangan ekspor. Harus punya nyali," tegasnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi ke Penerima Beasiswa LPDP: Hati-Hati di 2024 Kepemimpinan Nasional Sangat Penting
Pernyataan Jokowi ini terkait dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal II-2023 yang positif, yakni 5,17 persen.
Meski positif, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh konsumsi masyarakat.
Oleh karena itu, hilirisasi industri sangat penting untuk dijadikan penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia berikutnya. Sehingga Indonesia bisa melompat sebagai negara maju.
Dalam sambutannya saat membuka secara resmi Muktamar ke-XVIII Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan Sport and Convention Center, yang digelar pada Rabu 23 Februari 2023 lalu, Jokowi mengatakan, hilirisasi industri sebagai upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
Menurutnya, sebuah negara dapat dikatakan sebagai negara maju jika negara-negara lain telah memiliki ketergantungan terhadap suatu produk yang dihasilkan oleh negara maju tersebut.
"Taiwan dan Korea Selatan, kenapa mereka bisa melompat menjadi negara maju? Karena memiliki produk yang sangat dibutuhkan oleh negara lain, oleh perusahaan-perusahaan besar di negara lain, baik Amerika maupun Eropa," ujar Presiden dalam sambutannya saat membuka secara resmi Muktamar ke-XVIII Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah yang digelar pada Rabu, 23 Februari 2023, di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, dikutip dari laman Setneg.go.id.
Baca Juga: Jokowi Sebut Kriteria Pemimpin Penggantinya: Jangan Cuma Enak-enakan Duduk di Istana
Di kesempatan yang sama, Presiden menekankan, Indonesia akan mendapat nilai tambah yang berlipat ganda dengan hilirisasi industri. Banyak penerimaan dan manfaat nyata dari hilirisasi industri.
"Dari Rp17 triliun menjadi Rp450 triliun itu, negara akan mendapatkan berlipat-lipat dari pajak perusahaan, dari pajak karyawan, dari royalti, dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dari bea ekspor, dari royalti," ujar Presiden.
"Dari sinilah negara mendapatkan penerimaan, mendapatkan pendapatan, dan ditransfer lagi ke daerah, ditransfer untuk dana desa, ditransfer untuk bantuan sosial, dapatnya dari situ," lanjutnya.
Penulis : Hariyanto Kurniawan Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV