Gus Yahya Tegaskan Partai PKB Bukan Representasi NU
Politik | 7 Agustus 2023, 14:42 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bukan partai politik representasi NU.
Penegasan itu disampaikan oleh Gus Yahya, sapaan akrab Yahya Cholil Staquf di Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Menurutnya, NU sudah memutuskan lewat keputusan Muktamar Nasional untuk mengambil jarak dari politik praktis.
"Enggak ada, enggak ada (PKB sebagai representasi NU), NU ini sudah keputusan Muktamar untuk mengambil jarak dari politik praktis, jadi semuanya (partai) sama saja," ujarnya.
Baca Juga: Respons Khofifah soal Tawaran Menjadi Bakal Cawapres: Tunggu Lampu Hijau PBNU
Meski PKB lahir dari tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama, kata Gus Yahya, namun posisi PBNU hanya sebagai fasilitator karena ada warganya yang ingin membuat partai.
Setelah partai politik itu terbentuk, lanjut dia, PBNU tidak ikut campur lagi dan melepaskan diri dari politik praktis yang dijalani PKB.
"Sekarang semuanya tergantung pada upaya dari setiap aktor dan partai politik ini untuk memperjuangkan aspirasi rakyat termasuk di antaranya warga NU, Siapa yang mendapat kepercayaan? Ya silakan," kata dia, dikutip Kompas.com.
Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga menyebut bahwa NU tidak memiliki partai dan tidak ada partai yang bisa mengatasnamakan diri sebagai Nahdlatul Ulama.
"Tidak ada partai atas nama NU tidak ada," kata dia.
Bukan hanya soal parpol, Gus Yahya juga menyebut tak ada nama calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) atas nama NU.
Baca Juga: Fakta-fakta Harlah ke-25 PKB: Cak Imin Bilang Undang Gus Yahya, PBNU Sebut Hoaks
"Memang saya berkali-kali, berkali-kali bukan hanya satu dua sampai saya itu kalau ditanya lagi soal ini itu cenderung jengkel, bahwa tidak ada calon presiden atau calon wapres atas nama NU pokoknya tidak ada," kata dia.
Gus Yahya menegaskan, semua orang, baik dari kalangan Nahdliyin apabila maju dalam kontestasi politik, maka bukan merepresentasikan NU.
"Calon siapapun calonnya itu atas nama kredibilitas masing-masing enggak ada yang atas nama NU apalagi atas nama Islam pasti tidak ada," ujar dia.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas.com