Penuturan Ibunda Bripda IDF yang Ditelepon dan Diminta ke Jakarta: "Anak Ibu Sakit"
Peristiwa | 27 Juli 2023, 19:41 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ibunda Bripda Ignatius Dwi Frisco atau Bripda IDF, menceritakan bagaimana ia mengetahui sang anak meninggal dunia. Bripda IDF diduga tewas ditembak oleh sesama polisi.
Inosensia Antonia Tarigas, ibu Bripda IDF, mengatakan awalnya ia mendapat telepon pada hari Minggu (23/7/2023) lalu sekitar pukul 11.30.
Biasanya, kata Inosensia, ia enggan menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal karena khawatir penipuan.
“Kebetulan saya biasanya agak takut juga ambil nomor HP yang tidak ada namanya. Jadi, dia tanya, ‘Betul ini ibunya Rico?’ Saya jawab waktu itu, ‘Betul,’” tuturnya dalam Kompas Petang KOMPAS TV, Kamis (27/7/2023).
Penelepon, lanjut Inosensia, mengaku berasal dari lembaga kepolisian dan menyebutkan namanya. Tapi ia mengaku tidak terlalu memperhatikan.
“Lembaga sih, cuma dia sebutkan namanya, saya yang ndak ini, karena pikir saya kan takutnya itu penipuan.”
“Dia bilang, ‘Ibu kalau bisa ibu sekarang segera berangkat ke Jakarta, karena anak ibu ini sakit,’” lanjutnya.
Baca Juga: Pengakuan Ayah Bripda IDF: Sang Anak Sempat Video Call sebelum Peristiwa Penembakan Terjadi
Waktu itu, Inosensia mengaku masih menduga panggilan telepon itu sebagai modus penipuan karena cukup banyak penipuan bermodus seperti itu.
Singkat cerita, setelah menerima informasi dan meyakininya, ia pun berangkat ke Jakarta melalui Pontianak, Kalimantan Barat.
“Sebelumnya kan kami ke Pontianak dulu, lalu kita terbang ke Jakarta pada hari Senin (24/7) itu, sudah itu ditempatkan di suatu ruangan,” katanya.
Ia sempat bertanya-tanya mengapa dirinya dan keluarga tidak langsung dibawa ke ruangan tempat sang anak dirawat.
Terlebih, sebelum tiba di Jakarta, ia sempat meminta tolong pada salah satu sepupunya yang tinggal di Jakarta untuk menengok kondisi Bripda IDF.
“Kebetulan pada waktu itu sepupu saya yang mengatakan, dia pernah datang ke rumah sakit, bilangnya kalau anak saya ini kecelakaan tunggal dan sekarang ada di ruang ICU,” ungkapnya.
Inosensia mengatakan saat sepupunya mendatangi rumah sakit pada hari Minggu (23/7), petugas melarangnya untuk menemui Bripda IDF, dengan alasan hanya orang tua yang boleh menjenguk.
“Dia sempat teriak, ‘Ya Allah kenapa jadi begini?’ Dia bertanya, ‘Bolehkah saya melihat kepoakan saya?,’” lanjutnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV