> >

Profil Marsekal Madya Henri Alfiandi, Kabasarnas 2021-2023 Ditetapkan Tersangka Korupsi oleh KPK

Hukum | 27 Juli 2023, 08:23 WIB
Foto arsip. Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Kabasarnas) Marsekal Madya Henri Alfiandi. (Sumber: Tribunnews)

Laki-laki yang baru saja genap berusia 58 tahun pada 24 Juli 2023 ini digantikan oleh Marsekal Madya Kusworo yang sebelumnya mengemban posisi Komandan Sesko TNI.

Baca Juga: Jadi Tersangka Suap Pengadaan Barang Jasa, Kabasarnas Henri Alfiandi Tidak Ditahan di KPK

Latar belakang pendidikan Henri Alfiandi

Henri lahir di Magetan pada 24 Juli 1965. Lelaki yang tumbuh di lingkungan TNI Angkatan Udara ini mengenyam pendidikan dasar di SD Angkasa Lanud Iswahjudi, Maospati, Magetan dan lulus pada 1979. 

Setelah lulus SD, ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Maospati, Magetan hingga lulus pada 1982. 

Kemudian, ia pindah ke Madiun dan melanjutkan studinya ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Madiun hingga lulus pada 1985.

Setelah lulus SMA, Henri lantas melanjutkan pendidikan di Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta dan lulus pada 1988. 

Usai menamatkan pendidikan di AAU, Henri melanjutkan studinya di Sekkau pada 1997 dan kembali ikut program pendidikan militer Seskoau (2003). 

Empat tahun kemudian, yakni pada 2007, Henri menempuh pendidikan militer di luar negeri di Lehrgang Generalstabs/Admiralstabsdienst Mit Internationaler Beteiligung (LGAI) Jerman.

Ia juga sempat mengenyam pendidikan militer The Legion of Merit pada 2012. 

Henri kemudian lolos seleksi pendidikan Sesko TNI pada 2013 dan US Air War College di Alabama pada 2015.

Baca Juga: Istilah "Dana Komando" Mencuat di Kasus Helikopter AW-101 Kini Muncul Lagi di Suap Kabasarnas

Harta kekayaan Kabasarnas Henri Alfiandi

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK yang dilaporkan pada 24 Maret 2022, Henri mencatatkan total kekayaannya sekitar Rp10 miliar, tepatnya Rp10.973.754.000,00.

Harta yang dilaporkan Henri di antaranya tanah dan bangunan senilai Rp4,8 miliar, tepatnya Rp4.820.000.000,00.

Kemudian, alat transportasi dan mesin senilai total Rp1 miliar atau Rp1.045.000.000,00.

Ia juga melaporkan nilai harta bergerak lainnya senilai Rp452,6 juta serta harta kas dan setara kas senilai Rp4.056.154.000,00. Ada juga klasifikasi harta lainnya senilai Rp600 juta.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Kompas.id, Kompas.com


TERBARU