Bantuan Beras 30 Kg Disalurkan Mulai Oktober, Ini Kriteria Penerimanya
Humaniora | 25 Juli 2023, 14:07 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah memperpanjang penyaluran bantuan pangan beras kepada lebih dari 21 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang akan disalurkan pada Oktober hingga Desember 2023.
Menurut Kepala Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) Arief Prasetyo, bantuan pemerintah ini merupakan upaya pengendalian inflasi pangan jelang perayaan Natal dan tahun baru 2024.
"Sehingga nantinya bantuan ini dapat menjadi bantalan sosial bagi masyakat berpendapatan rendah untuk menjaga daya beli dan upaya pengendalian inflasi pangan, di mana kita akan menghadapi momentum Natal 2023 dan Tahun Baru 2024," kata Arief di Jakarta, Selasa (25/7/2023).
Ia menerangkan, tambahan bantuan pangan beras ini sesuai hasil keputusan rapat terbatas (ratas) tentang Peningkatan Produksi dan Hilirisasi Produk Pangan tanggal 10 Juli 2023.
Dalam ratas itu, Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannnya untuk melanjutkan program penyaluran bantuan pangan beras berdasarkan usulan Badan Pangan Nasional.
Baca Juga: Seblak Bisa Diusulkan Jadi Kuliner Warisan Budaya, Berasal dari Daerah Mana?
Penyaluran bantuan beras tersebut merupakan keberlanjutan dari program penyaluran pangan kepada 21,35 juta KPM dengan total bantuan mencapai 640 ribu ton yang telah selesai dilaksanakan dalam tiga tahap sejak Maret hingga Juni 2023.
Besaran bantuan pangan beras ini, kata Arief, sama dengan bantuan sebelumnya, yakni 10 kilogram (Kg) untuk setiap penerima dalam tiga tahap.
Oleh karena itu, setiap penerima akan mendapatkan 30 Kg beras.
Beras bantuan tersebut bersumber dair Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog.
Arief menilai, penyaluran bantuan pangan pada akhir tahun ini akan memberikan dampak positif bagi penguatan daya beli masyarakat dan pengendalian inflasi.
Pemerintah, kata dia, mewaspadai potensi kenaikan permintaan bahan pangan pada periode Natal dan Tahun Baru agar tidak menimbulkan lonjakan harga pangan.
Ia juga mengatakan, akan terus memacu Perum Bulog untuk terus melakukan penyerapan beras guna menambah stok melalui pengadaan dari dalam maupun luar negeri.
Baca Juga: Kekeringan Akibat El Nino Mengancam Dari Juli-Desember, RI Siap Impor 1 Juta Ton Beras dari India
Ia menegaskan, prioritas pengadaan beras berasal dari produksi dalam negeri.
"Bapak Presiden Jokowi telah memerintahkan agar pada akhir tahun 2023 nanti kita masih memiliki stok sekitar 1,2 juta ton untuk dibawa ke tahun 2024, sehingga kita bisa lebih baik dalam melakukan langkah-langkah antisipasi stabilisasi pasokan harga pangan," ujarnya dilansir dari Antara.
Arief pun menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan perencanaan dengan baik.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara