Gagal Panen akibat El Nino Mengancam pada Agustus-September, Ini Strategi Jokowi Antisipasi
Humaniora | 25 Juli 2023, 05:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah sudah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk mengantisipasi dampak fenomena pemanasan suhu muka laut atau El Nino yang membuat curah hujan menjadi rendah.
Presiden Joko Widodo menyatakan telah memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir dan kepala daerah untuk memperbanyak pasar murah.
Selain itu, Presiden Jokowi juga memerintahkan jajarannya yang memiliki anggaran, untuk meningkatkan jumlah pemberian bantuan sembako bagi masyarakat yang membutuhkan.
Hal ini untuk menekan kelangkaan pangan akibat dampak kekeringan yang akan ditimbulkan El Nino.
"Kita berharap kita bisa mendahului agar apabila nanti El Nino datang, masyarakat tidak kaget karena memang panasnya bisa mengganggu kesehatan. Yang kedua, pangan juga bisa terganggu kalau (El Nino) betul terjadi," ujar Jokowi saat meninjau meninjau Pasar Rakyat yang digelar di Lapangan Rampal, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (24/7/2023).
Baca Juga: Hadapi Puncak El Nino, Masyarakat Diminta Tetap Waspadai Potensi Banjir di Tengah Ancaman Kekeringan
Presiden Jokowi menambahkan, pemerintah sudah mendata daerah yang berpotensi terdampak kekeringan akibat El Nino, termasuk kebakaran lahan akibat kekeringan. Daerah-daerah ini nantinya akan diperkuat dengan pasar murah dan bantuan sembako.
Dengan persiapan dan sejumlah kebijakan yang dibuat, diharapkan dampak kekeringan akibat El Nino tidak membebani masyarakat.
Sebab, saat ini beberapa negara telah mengalami dampak El Nino, di antaranya India dan Vietnam yang sudah tidak lagi melakukan ekspor beras. Diperkirakan, El Nino akan terjadi di bulan Agustus mendatang.
"Kita tidak berharap kejadian itu terjadi di negara kita, sehingga semuanya memang harus dipersiapkan," ujar Jokowi.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV