Saraf Otak David Ozora Rusak akibat Dianiaya Mario Dandy, Dokter: kalau Jalan Oleng ke Kiri
Hukum | 20 Juli 2023, 18:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Dokter spesialis saraf Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta, Yeremia Tatang, mengatakan David Ozora mengalami kerusakaran saraf pada otaknya yang membuat jalannya tak seimbang atau oleng.
Demikian hal tersebut disampaikan Yeremia Tatang saat bersaksi dalam sidang lanjutan kasus penganiayaan David Ozora dengan terdakwa Mario Dandy dan Shane Lukas di Pengadilan Jakarta Selatan pada Kamis (20/7/2023).
Yeremia menjelaskan, adanya kerusakan saraf pada otak David Ozora terungkap setelah pihaknya melakukan Magnetic Resonance Imaging atau MRI untuk memastikan bahwa korban mengalami Diffuse Axonal Injury.
Baca Juga: Emosi David Ozora Meledak-ledak gara-gara Dianiaya Mario Dandy, Dokter: Ada Fungsi Otak yang Rusak
Adapun Diffuse Axonal Injury adalah jenis dari cedera otak traumatik yang tergolong sebagai salah satu cedera otak yang paling parah.
“Ternyata benar (Diffuse Axonal Injury), karena ditemukan ada bercak putih pada MRI di daerah otaknya,” kata Yeremia dalam persidangan.
Bercak putih itu, kata dia, ada di bagian corpus callosum atau jembatan yang menghubungkan antara otak kanan dan kiri manusia.
“Bercak putih menandakan bahwa saraf otaknya rusak,” ujarnya.
Selang beberapa waktu kemudian, Yeremia mengaku kembali memeriksa kondisi David dengan cara MRI. Ternyata, bercak putih tersebut masih ada, namun ukurannya relatif berkurang.
“Sepertinya bekas luka yang ada di otak tersebut akan tetap permanen,” ucap Yeremia.
Akibat bercak putih di jembatan otak itulah, Yeremia menambahkan, berdampak pada kondisi David saat ini yang ketika berjalan tidak seimbang atau oleng ke sebelah kiri.
Baca Juga: Dokter Saraf Sebut David Ozora Tak Bisa Pulih 100 Persen Usai Dianiaya Mario Dandy Satriyo
“Kondisi (David) jalannya belum seimbang. Jadi, pada beberapa meter tampak oleng ke sisi sebelah kiri,” kata Yeremia.
Selain itu, kata Yeremia, fungsi kognisinya belum kembali seperti semula. Kemudian, ada gejala eksplosif yang muncul atau emosi yang meledak-ledak.
Yeremia mengaku pernah mengajak David untuk makan. Namun, yang terlontar dari mulut David perkataan bernada emosi.
“Contohnya pada saat saya bicara sama dia, saya gangguin sedikit ‘yuk makan yuk’, (kata David) ‘diam kau’,” ujar Yeremia.
Yeremia menjelaskan, hal itu terjadi karena ada gejala kognisi yang muncul akibat kerusakan yang ada pada jembatan otak David tersebut.
Baca Juga: Ayah David Ozora Sebut kalau Mario Dandy Tak Mampu Bayar Restitusi, Ganti dengan Kurungan Penjara
Seperti diketahui, Mario Dandy menganiaya David pada 20 Februari 2023 di Kompleks Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Mario marah karena mendengar informasi dari saksi bernama Amanda (19) yang menyebut kekasihnya saat itu yakni AG, mendapat perlakuan tidak baik dari korban.
Setelah mengetahui itu, Mario kemudian menceritakannya kepada temannya, Shane Lukas. Shane lantas memprovokasi Mario hingga membuatnya emosi dan menganiaya David sampai koma.
Saat penganiayaan berlangsung, Shane Lukas dan anak AG berada di tempat kejadian perkara atau TKP. Bahkan, Shane sempat merekam aksi penganiayaan yang dilakukan Mario terhadap David.
Kini, Mario dan Shane sudah berstatus sebagai terdakwa dan ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Salemba, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Dokter Tatang Ungkap Kondisi David Ozora saat Masuk Rumah Sakit: Ada Bercak Putih di Kepala
Sementara terhadap AG, hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan telah memvonisnya dengan hukuman penjara selama 3,5 tahun.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV