> >

Dokter Saraf Sebut David Ozora Tak Bisa Pulih 100 Persen Usai Dianiaya Mario Dandy Satriyo

Hukum | 20 Juli 2023, 13:32 WIB
Dokter Spesialis Saraf RS Mayapada, dr. Yeremia Tatang menjelaskan kondisi Cristalino David Ozora (17), korban penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo, selama dirawat di rumah sakit, dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (16/4/2023). (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Cristalino David Ozora (17) disebut tidak bisa pulih kembali 100 persen setelah dianiaya oleh Mario Dandy Satriyo (20) pada 20 Februari 2023 lalu.

Demikian hal tersebut disampaikan oleh dokter spesialis saraf Rumah Sakit Mayapada, Yeremia Tatang saat bersaksi dalam sidang lanjutan kasus penganiayaan dengan terdakwa Mario Dandy dan Shane Lukas di Pengadilan Jakarta Selatan pada Kamis (20/7/2023).

Adapun Yeremia Tatang diketahui merupakan dokter yang menangani korban David Ozora selama dirawat RS Mayapada.

Baca Juga: Ayah David Ozora Sebut kalau Mario Dandy Tak Mampu Bayar Restitusi, Ganti dengan Kurungan Penjara

Yeremia awalnya ditanya oleh Ketua Majelis Hakim Alimin Ribut Sujono terkait kondisi David Ozora saat ini apakah bisa pulih atau tidak.

"Menurut pendapat saudara, ini progresnya bisa pulih?" tanya Alimin kepada Yeremia dalam persidangan.

"Kalau 100 persen, sepertinya tidak," jawab Yeremia.

Kemudian, hakim Alimin mempertegas kembali pertanyaannya mengenai kondisi David Ozora. 

"100 persen itu artinya selamanya?" tanya hakim Alimin lagi.

Yeremia pun menyampaikan bahwa ada bekas luka permanen di area kepala David Ozora yang membuat kondisinya tak bisa pulih kembali. 

"Iya, karena bagaimana pun juga, ini ada bekas luka permanen yang di area sana (di dalam kepala D)," ucap Yeremia.

Baca Juga: Paman David Ozora Mengaku Lihat Mario Dandy Santai Main HP di Kantor Polisi usai Aniaya Keponakannya

Yeremia kemudian mencontohkan seseorang yang terkena penyakit stroke.

Meskipun faktor risikonya terkontrol, tetapi orang tersebut dianggap mengalami disabilitas.

"Ini bisa ambil contoh seperti dalam kasus orang stroke. Walaupun strokenya itu dalam tanda kutip semua faktor risikonya terkontrol, tapi tetap orang tersebut mengalami dalam tanda kutip disabilitas," tutur Yeremia.

Lebih lanjut, Yeremia memastikan bahwa kondisi motorik David tidak akan sama seperti sedia kala.

Hal itu diakibatkan karena trauma yang terjadi akibat penganiayaan tersebut.

"Hal ini juga berlaku ketika terjadi bekas luka. Di area dalam cedera tersebut dan menimbulkan bekas, itu tidak akan pulih 100 persen seperti semula," kata Yeremia.

Seperti diketahui, Mario Dandy menganiaya David pada 20 Februari 2023 di Kompleks Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Mario Dandy Terancam Dapat Hukuman Penjara Tambahan jika Tak Bayar Restitusi ke David Ozora

Mario marah karena mendengar informasi dari saksi bernama Amanda (19) yang menyebut kekasihnya saat itu yakni AG mendapat perlakuan tidak baik dari korban.

Setelah mengetahui itu, Mario kemudian menceritakannya kepada temannya, Shane Lukas.

Shane lantas memprovokasi Mario hingga membuatnya emosi dan menganiaya David sampai koma. 

Saat penganiayaan berlangsung, Shane Lukas dan anak AG berada di tempat kejadian perkara atau TKP.

Bahkan, Shane sempat merekam aksi penganiayaan yang dilakukan Mario terhadap David.

Saat ini, Mario dan Shane sudah berstatus sebagai terdakwa dan ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Salemba, Jakarta Pusat.

Sementara AG, hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan telah memvonisnya dengan hukuman penjara selama 3,5 tahun.

Baca Juga: Pengakuan Dokter soal Kondisi David Ozora usai Dianiaya Mario, Sakit Berat dan Tidak Sadarkan Diri

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU