Apa Penyebab Suhu Dingin pada Malam Hari Akhir-Akhir Ini? Berikut Penjelasan Ahli
Peristiwa | 17 Juli 2023, 17:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Suhu dingin pada malam hari dirasakan di sejumlah daerah Indonesia beberapa hari terakhir.
Fenomema ini membuat masyarakat bertanya-tanya, padahal sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan memasuki puncak musim kemarau pada Juli-Agustus 2023.
Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ida Pramuwardani mengatakan, saat ini Bumi berada pada titik terjauhnya dari Matahari, sehingga berpengaruh pada suhu suatu wilayah.
"Jauhnya jarak antara Bumi dengan Matahari akan berdampak pada penurunan rata-rata suhu minimum wilayah tersebut," kata Ida Senin (17/7/2023).
"Kondisi cuaca cerah ini ditandai dengan adanya pergerakan angin dari wilayah timur yang berasal dari Benua Australia," lanjut dia.
Ia menjelaskan, suhu udara dingin belakangan merupakan fenomena alamiah yang sering terjadi ketika masa puncak kemarau pada Juli-September.
Baca Juga: Alaska Diguncang Gempa, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
Ida menuturkan, wilayah Australia pada Juli berada pada periode musim dingin. Karena itu pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan masa udara dingin menuju Indonesia atau lebih dikenal dengan angin monsun dingin Australia.
Selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di beberapa wilayah Indonesia juga turut berpengaruh pada suhu yang dingin pada malam hari.
"Ketiadaan awan di atmosfer menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan Bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer," ujarnya.
"Kemudian langit yang cenderung bersih tanpa awan akan menyebabkan panas radiasi balik. Gelombang panjang ini langsung dilepas ke atmosfer luar," lanjutnya dikutip dari Kompas.com, Senin.
Hal ini yang menyebabkan udara dekat permukaan Bumi terasa lebih dingin, terutama pada malam hingga pagi hari.
Baca Juga: BMKG: Cuaca Sebagian Besar Wilayah di Indonesia Hari Ini Senin 17 Juli 2023 Berawan
Penulis : Kiki Luqman Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas.com