Partai NasDem Tak Undang Jokowi ke Apel Siaga Perubahan karena Alasan Ini
Politik | 16 Juli 2023, 09:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Nasional Demokrat (NasDem) tak mengundang Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam acara Apel Siaga Perubahan yang akan digelar di Stasiun Utama (SU) Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta siang ini, Minggu (16/7/2023).
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan, pihaknya tak mengundang Jokowi karena acara yang rencananya dimulai pada pukul 12.00 WIB ini beragendakan konsolidasi internal partai.
"Pak Jokowi tidak diundang. Karena ini adalah acara konsolidasi internal partai," kata Ali, Sabtu (15/7/2023) sebagaimana dilaporkan tim jurnalis KompasTV.
Akan tetapi, Ali menyebut partainya mengundang lima orang perwakilan pimpinan partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
Selain itu, acara Partai NasDem ini juga akan dihadiri oleh bakal calon presiden (bacapres) dari KPP, Anies Baswedan.
Rencananya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies akan menyampaikan pidato politiknya di acara yang diperkirakan akan diikuti ratusan ribu kader NasDem ini.
Meski begitu, Ali menegaskan bahwa acara yang akan dimulai pada pukul 12.00 WIB itu bukan konsolidasi KPP.
Baca Juga: Nasdem Anggap Cawe-Cawe Jokowi Bermakna Lain, Bukan Jaga Netralitas Pemilu 2024
Meski mengundang partai politik dalam KPP dan Anies Baswedan, Ali menekankan bahwa KPP tak akan mengumumkan bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping Anies dalam acara ini.
"Nggak ada, saya pastikan besok (hari ini) nggak ada pengumuman bacawapres," tegasnya.
"Menurut NasDem saat ini bukan waktu yg tepat untuk umumkan calon wakil presiden. Saat ini adalah waktu yg lebih pas untuk lakukan konsolidasi," ujarnya.
Ia menambahkan, acara yang diperkirakan diikuti oleh ratusan ribu kader Partai NasDem ini beragendakan konsolidasi partai menyongsong pemilu 2024.
Meski menyebut bahwa acara ini merupakan agenda internal partai, Ali menerangkan bahwa Partai Nasdem mengundang ulama-ulama untuk datang ke acara ini.
Akan tetapi, ia memastikan bahwa para ulama itu bukan petinggi dalam organisasi masyarakat tertentu.
"Pribadi-pribadi, beberapa kyai yang ada di Jakarta. Karena ini acara Partai Politik, kalau kemudian kami melibatkan lembaga-lembaga keagamaan kami takut nanti justru akan men-down grade (menurunkan kualitas -red) daripada lembaga itu sendiri," ujarnya.
Baca Juga: Surya Paloh Temui Luhut, Pakar Komunikasi Politik: Kerenggangan Hubungan dengan Jokowi Kian Nyata
Sebelumnya, Partai NasDem diisukan renggang dengan koalisi pemerintahan karena perbedaan sikap politik dengan Presiden Jokowi terkait dukungan terhadap bacapres yang akan maju di Pilpres 2024 mendatang.
Pakar komunikasi politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menyebut, hubungan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Jokowi semakin sempit.
"Pintu komunikasi politik Surya Paloh secara langsung kepada Presiden Jokowi tampaknya kian sempit," kata Nyarwi melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.tv, Minggu (7/5).
Pasalnya, Partai NasDem mendukung bacapres Anies Baswedan, sementara Jokowi tampak memberikan dukungan terhadap bacapres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Sebagaimana kita tahu, sejak Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai (bakal) capres awal Oktober 2023 lalu, kehangatan dan keakraban relasi Surya Paloh dengan Presiden Jokowi tampak makin memudar, dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya," jelasnya.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV