Pesan Jokowi ke Penggantinya: Pemimpin Harus Betul-Betul Bekerja, Jangan Enak-enakan Duduk di Istana
Rumah pemilu | 15 Juli 2023, 21:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan kepada calon pemimpin selanjutnya untuk benar-benar bekerja dalam mengatasi permasalahan Indonesia yang dinilai rumit.
Mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas sehingga memiliki masalah yang rumit mulai dari infrastruktur hingga harga bahan pokok yang naik.
Pernyataan ini disampaikan Presiden saat menghadiri rapat kerja nasional (Rakernas) Relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) di Hotel Grand Savero, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/7/2023).
"Hal yang tidak mudah sebuah negara sebesar Indonesia yang sekarang penduduknya sudah 280 juta mengelola negara. Beda kalau satu daratan. Kita ini 17 ribu pulau, semuanya butuh infrastruktur," kata Jokowi.
"Enggak bisa bayangin betapa rumitnya manajemen negara kita ini. Memang rumit. Sehingga pemimpin ke depan harus betul-betul bekerja untuk menyelesaikan kerumitan-kerumitan yang ada dengan manajemen negara yang baik," sambungnya.
Sebab itu, Jokowi kemudian mengingatkan kepada calon pemimpin selanjutnya yang terpilih untuk tidak berdiam diri dan hanya menikmati fasilitas di Istana Negara saja.
"Jangan enak-enakan duduk di istana, enak banget itu. AC-nya dingin, kursinya empuk, makanan banyak, enak. Bukan itu. Karena masalah yang kita hadapi sangat banyak sekali," tegas Politikus PDIP itu.
Baca Juga: Jokowi Hadiri Rakernas Relawan Arus Bawah di Bogor: Saya Senang ABJ Tidak Grasa-Grusu
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyinggung terkait situasi politik di tanah air menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang masih dinamis.
Secara blak-blakan Jokowi menyatakan di depan relawan arus bawah, bahwa peta koalisi saat ini belum jelas.
"Jangan kita terlalu ketarik ke dalam situasi suasana tahun politik yang sampai saat ini kita lihat semuanya belum jelas. Koalisinya siapa dengan siapa, partai mana dengan partai mana belum jelas," kata Jokowi.
Tak hanya soal koalisi, kata Jokowi, sosok capres maupun cawapres yang akan berkompetisi pada Pilpres 2024 nanti pun belum ada kejelasan.
"Cawapresnya siapa, belum jelas. Capresnya-cawapresnya, siapa cawapresnya," imbuhnya.
"Kalau koalisinya saja belum jelas, apa yang mau kita lakukan? Ya bekerja saja. Setuju? Bapak, Ibu bekerja saja. Nanti kalau saatnya sudah sampai, ya pasti akan tahu," tegasnya.
Baca Juga: Ketika Jokowi Singgung Koalisi Partai Jelang Pilpres Belum Jelas di Depan Relawan Arus Bawah
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV